- Upaya Secara Kuratif
Tindakan kuratif yaitu tindakan yang diambil setelah terjadinya tindak penyimpangan. Tindakan ini ditujukan untuk memberikan penyadaran kepada para pelaku penyimpangan agar dapat menyadari kesalahannya dan mau serta mampu memperbaiki kehidupannya sehingga dikemudian hari tidak lagi mengulangi kesalahannya.
Masalah kenakalan remaja merupakan sebagian dari masalah-masalah sosial yang dihadapi oleh masyarakat dan sudah lama menjadi bahan pemikiran (Soejono Soekanto). Maka penanggulangan masalah kenakalan remaja ini perlu ditekankan bahwa segala usaha harus ditujukan ke arah tercapainya kepribadian yang mantap, serasi dan dewasa. Remaja diharapkan menjadi orang dewasa yang berkepribadian kuat sehat jasmani, rohani, kuat iman sebagai anggota masyarakat, bangsa, dan tanah airnya. Usaha tersebut diataranya yaitu mengadakan kerja sama dengan orang tua yaitu memanggil orang tua wali, kunjungan kerumah peserta didik.
Solusi Tepat Untuk Menyelesaikan Kasus Ini
Perkembangan teknologi informasi saat ini memungkinkan generasi muda mengakses internet baik yang positif maupun negatif. Banyak peristiwa yang terjadi karena kurangnya pengawasan maupun pemahaman yang baik dalam menerima informasi. Jika disalahgunakan maka perkembangan teknologi informasi juga mengandung dampak negatif, yang dapat merusak akhlak atau moral ter-utama anak-anak dan remaja.
Untuk solusi yang bisa dilakukan yaitu, dimulai dari pendidikan anak oleh orang tuanya. Kemudian, melatih self-censor. Di rumah, orang tua bisa melakukan kontrol akses dengan penggunaan perangkat jaringan internet yang dapat dilihat secara terbuka (tidak melalui wifi), agar seluruh keluarga bisa mengetahui konten apa yang diakses anak-anak. Penggunaan wifi bisa menyebabkan anak membuka konten informasi dalam internet secara tertutup (di kamar), yang tidak dapat dikontrol.
Kemudian ketika anak di sekolah harus ada pengawasan dalam hal akses informasi, termasuk membatasi anak tidak menggunakan smartphone. Pemerintah pun juga perlu terus melakukan upaya-upaya mengontrol konten negatif dengan kebijakan sensor. Di samping sensor yang dilakukan oleh negara/pemerintah, harus pula ada mekanisme self-censor agar warga masyarakat, terutama anak-anak dan remaja, pintar dalam memilah informasi yang positif dan sehat. Self-censor ini harus diajarkan dimulai sejak usia dini, dan dalam hal ini peran orang tua menjadi sangat penting.
Pemerintah harus mengambil langkah serius untuk menangani konten konten negatif di internet. Pada saat ini, negara/pemerintah sudah mengeluarkan kebijakan pemantauan dan sensor terhadap konten negatif, yang dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi, sejalan dengan UU Nomor 11/2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Namun demikian, tetap saja ada konten negatif ini ada yang lolos.
Meski demikian, upaya-upaya ini tetap perlu dilakukan. UU ITE juga sangat penting dan diperlukan untuk mengurangi dampak negatif. Peraturan ini bisa menjadikan pengguna juga memiliki kontrol untuk menggunggah maupun posting hal-hal yang tidak baik. Persoalan keterbukaan informasi ini merupakan tantangan di dunia modern yang harus dihadapi.
Simpulan dari Kasus Ini
Jadi simpulannya bahwa penurunan moral remaja merupakan masalah yang serius yang harus segera diatasi. Upaya dari berbagai pihak diperlukan untuk mengatasi masalah ini. Dengan upaya yang serius dan terencana, menurunnya moral remaja dapat ditekan dan moral remaja dapat ditingkatkan. Upaya yang harus di lakukan oleh beberapa pihak terkait seperti dari lingkungan keluarga yaitu peran dari orang tua, kemudian dari lingkungan pendidikan yaitu peran sekolah, pihak tersebut harus bisa membina para remaja untuk menghindari penurunan moral mereka yang disebabkan oleh adanya internet.