Ditambah keberadaan kelas menengah amat penting bagi perekonomian Indonesia yang berkontribusi 70% pada tingkat konsumsi rumah tangga di Indonesia yang mana merupakan sektor penyumbang terbesar terhadap perekonomian Indonesia yang mencapai lebih dari 50%.
Tentu hal ini dapat berdampak langsung pada golongan kelas menengah, mengingat kelompok ini merupakan salah satu konsumen utama dalam perekonomian. Beberapa efek yang potensial terjadi yaitu:
Penurunan Daya Beli
Harga barang dan jasa yang dikenakan PPN akan naik, sehingga pengeluaran kelas menengah untuk kebutuhan sehari-hari meningkat. Meskipun kebutuhan pokok tidak dikenakan PPN, barang-barang lain yang sering dikonsumsi kelas menengah (misalnya, pakaian, perangkat elektronik, atau jasa hiburan) akan menjadi lebih mahal. Dengan meningkatnya pengeluaran, sebagian kelas menengah mungkin harus mengurangi tabungan atau investasi mereka.
Perubahan Pola Konsumsi
Kelas menengah yang tadi mengurangi pembelian barang-barang yang tidak esensial beralih ke merek atau produk yang lebih murah sebagai alternatif untuk menekan biaya, seperti contohnya pembelian produk lokal.Â
Beban pada Kelas Menengah Bawah
Kelas menengah bawah yang berada di ambang garis kemiskinan akan lebih terdampak. Mereka lebih rentan terhadap kenaikan harga barang dan jasa karena sebagian besar pendapatan digunakan untuk konsumsi. Akibatnya, kelompok ini bisa jatuh ke golongan masyarakat berpendapatan rendah jika tidak ada intervensi, seperti subsidi atau pengendalian harga.
Penyesuaian Gaya Hidup
Pengeluaran untuk gaya hidup, seperti makan di restoran, layanan streaming, atau langganan aplikasi, kemungkinan akan dikurangi. Ada kecenderungan untuk lebih selektif dalam berbelanja, hanya membeli barang yang benar-benar dibutuhkan.
Tekanan pada UKM dan Usaha Lain
Kelas menengah yang memiliki usaha kecil dan menengah (UKM) juga akan terdampak. Mereka mungkin menghadapi penurunan penjualan karena daya beli konsumen menurun.Â
Kenaikan biaya produksi akibat pajak tambahan pada bahan baku atau layanan. Hal ini dapat menghambat pertumbuhan bisnis atau bahkan menyebabkan penurunan pendapatan.
Kesimpulan
Kenaikan PPN menjadi 12% akan memengaruhi kelas menengah secara langsung melalui peningkatan harga barang dan jasa, yang pada gilirannya memengaruhi daya beli, pola konsumsi, dan kesejahteraan ekonomi mereka.Â
Pemerintah perlu mengimbangi dampak ini melalui kebijakan seperti subsidi, insentif, atau pengendalian harga untuk barang-barang tertentu agar efek negatifnya dapat diminimalkan. Hal ini juga didukung oleh Lisnawati (2024) dalam papernya bahwa selain memberlakukan kenaikan PPN, pemerintah sebaiknya juga perlu mendorong reformasi pajak secara keseluruhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H