Mohon tunggu...
Muhammad Raffi Rasyidita
Muhammad Raffi Rasyidita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Freelance Writer - Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris UM

Saya suka menulis artikel SEO mengenai topik teknologi, politik, pendidikan, dan olahraga.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Tahun Baru, PPN Baru! Imbasnya Apa ke Kelas Menengah?

19 Desember 2024   22:24 Diperbarui: 19 Desember 2024   22:24 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ditambah keberadaan kelas menengah amat penting bagi perekonomian Indonesia yang berkontribusi 70% pada tingkat konsumsi rumah tangga di Indonesia yang mana merupakan sektor penyumbang terbesar terhadap perekonomian Indonesia yang mencapai lebih dari 50%.

Tentu hal ini dapat berdampak langsung pada golongan kelas menengah, mengingat kelompok ini merupakan salah satu konsumen utama dalam perekonomian. Beberapa efek yang potensial terjadi yaitu:

  1. Penurunan Daya Beli

Harga barang dan jasa yang dikenakan PPN akan naik, sehingga pengeluaran kelas menengah untuk kebutuhan sehari-hari meningkat. Meskipun kebutuhan pokok tidak dikenakan PPN, barang-barang lain yang sering dikonsumsi kelas menengah (misalnya, pakaian, perangkat elektronik, atau jasa hiburan) akan menjadi lebih mahal. Dengan meningkatnya pengeluaran, sebagian kelas menengah mungkin harus mengurangi tabungan atau investasi mereka.

  1. Perubahan Pola Konsumsi

Kelas menengah yang tadi mengurangi pembelian barang-barang yang tidak esensial beralih ke merek atau produk yang lebih murah sebagai alternatif untuk menekan biaya, seperti contohnya pembelian produk lokal. 

  1. Beban pada Kelas Menengah Bawah

Kelas menengah bawah yang berada di ambang garis kemiskinan akan lebih terdampak. Mereka lebih rentan terhadap kenaikan harga barang dan jasa karena sebagian besar pendapatan digunakan untuk konsumsi. Akibatnya, kelompok ini bisa jatuh ke golongan masyarakat berpendapatan rendah jika tidak ada intervensi, seperti subsidi atau pengendalian harga.

  1. Penyesuaian Gaya Hidup

Pengeluaran untuk gaya hidup, seperti makan di restoran, layanan streaming, atau langganan aplikasi, kemungkinan akan dikurangi. Ada kecenderungan untuk lebih selektif dalam berbelanja, hanya membeli barang yang benar-benar dibutuhkan.

  1. Tekanan pada UKM dan Usaha Lain

Kelas menengah yang memiliki usaha kecil dan menengah (UKM) juga akan terdampak. Mereka mungkin menghadapi penurunan penjualan karena daya beli konsumen menurun. 

Kenaikan biaya produksi akibat pajak tambahan pada bahan baku atau layanan. Hal ini dapat menghambat pertumbuhan bisnis atau bahkan menyebabkan penurunan pendapatan.

Kesimpulan

Kenaikan PPN menjadi 12% akan memengaruhi kelas menengah secara langsung melalui peningkatan harga barang dan jasa, yang pada gilirannya memengaruhi daya beli, pola konsumsi, dan kesejahteraan ekonomi mereka. 

Pemerintah perlu mengimbangi dampak ini melalui kebijakan seperti subsidi, insentif, atau pengendalian harga untuk barang-barang tertentu agar efek negatifnya dapat diminimalkan. Hal ini juga didukung oleh Lisnawati (2024) dalam papernya bahwa selain memberlakukan kenaikan PPN, pemerintah sebaiknya juga perlu mendorong reformasi pajak secara keseluruhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun