- Adaptabilitas: Manusia memiliki kemampuan untuk berimprovisasi dalam situasi yang tidak terduga, sementara AI hanya dapat bekerja dalam parameter yang telah ditentukan. Â
Ketakutan bahwa AI akan menggantikan manusia dalam pengambilan keputusan sepenuhnya memang wajar, tetapi tidak sepenuhnya beralasan. AI dapat menjadi alat bantu yang sangat berguna untuk mendukung manusia dalam membuat keputusan yang lebih baik, terutama dalam situasi berbasis data. Namun, pengambilan keputusan yang melibatkan moralitas, empati, dan kreativitas tetap menjadi domain manusia. Â
Di masa depan, kolaborasi antara manusia dan AI akan menjadi kunci. Sebaliknya, manusia harus tetap menjadi pengendali utama, memastikan bahwa AI digunakan sebagai alat, bukan sebagai penguasa. Â
Referensi:
1. MIT Technology Review, "Can AI Make Ethical Decisions?"Â Â
2. Forbes, "The Pros and Cons of AI Decision-Making in Business."Â Â
3. Harvard Business Review,Â
"The Limits of AI in Strategic Decision Making." Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H