Dengan berusaha memahami orang lain maka nanti  orang lain pun akan lebih bisa memahami kita. Dengan begitu kita akan menjadi pribadi yang mampu berempati terhadap orang lain, memahami situasi mereka dan akibatnya orang lain pun akan bisa memahami kita. Sehingga kita bisa berjalan beriringan dengan mereka.
Keenam, Sinergi
Sebagai seorang manusia tentu kita membutuhkan orang lain. Jika kita sendiri mengerjakan tugas A maka akan selesai dalam 3 hari, lalu jika dikerjakan berdua dengan orang lain bisa selesai dalam 1,5 hari, sedangkan jika dikerjakan bertiga dengan orang lain maka akan selesai dengan 1 hari.Â
Itulah yang disebut sinergi. Kita menggabungkan kekuatan dan menggabungkan kemampuan. Ketika kita keluar bertemu dengan orang lain baik dengan teman atau kolega termasuk orang lain yang baru kita kenal, kita bisa pikirkan dalam situasi seperti apa saya bisa bersinergi dengan mereka. Menyatukan kekuatan sehingga yang tadinya masing-masing kita tidak bisa melakukan yang terbaik karena ada hal-hal yang tidak kita miliki namun sekarang dengan sinergi kita bisa melakukanya.Â
Jadi ketika kita berhasil membereskan urusan individual, kita berubah dari pribadi yang dependen ke independen. Nah sekarang setelah kita mengerjakan 3 habit berikutnya maka kita akan menang secara publik. Kita akan bergeser dari yang sudah independen menjadi interdependen. Yaitu saling ketergantungan dengan orang lain dan saling menguatkan. Sehingga kita tidak hanya mengandalkan kemampuan kita sebagai individu namun kita juga memanfaatkan dan menyatukan dengan kemampuan orang lain sebagai individu supaya dampak yang diberikan lebih besar lagi.Â
Ketujuh, Asah GergajiÂ
Ini adalah habit yang merangkum dan menyatukan semuanya. Sebagai seorang individu yang mencoba menjadi seorang yang lebih efektif dalam hidup kita tetap harus mengasah pribadi kita. Baik aspek fisik, mental maupun spiritual. Â Habit ini menjadi pengasah semua habit yang sudah kita bangun. Dengan menerapkan ketujuh habit ini semoga pondasi diri kita dalam menjadi pribadi yang efektif dapat terwujud.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H