Mohon tunggu...
MUHAMMAD NUR IHSAN
MUHAMMAD NUR IHSAN Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Agribisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Seorang penulis milenial yang bersemangat berkontribusi bagi bangsa dan negara

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Dari Sawah ke Meja Makan Mengamankan Masa Depan Pangan Indonesia

16 Oktober 2024   18:31 Diperbarui: 16 Oktober 2024   18:52 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut BPS 15,89 juta petani hanya memiliki luas lahan pertanian kurang dari 0,5 ha. Sebanyak 4,34 juta petani lahan pertaniannya hanya di kisaran 0,5-0,99 ha. lalu, petani yang luas lahan pertaniannya sebesar 1-1,99 ha sebanyak 3,81 juta jiwa. Petani yang luas lahannya di kisaran 2-2,99 ha sebanyak 1,5 juta jiwa. Di atas luasan itu, jumlah petaninya tak ada yang mencapai  1 juta jiwa.

Kondisi ini pun diperparah dengan menyusutnya luas lahan pertanian di dalam negeri.contoh, luas lahan baku sawah nasional sebesar 8,07 juta ha pada 2009. Angkanya lalu menyusut menjadi sebesar 7,46 juta ha pada 2019.

Dua tahun setelahnya, BPS belum mencatat berapa luas lahan baku sawah di Indonesia. Data terakhir masih berbasis kepada Keputusan Menteri ATR/BPN Nomor 686/SK-PG.03.03/XII/2019 tentang Penetapan Luas Lahan Baku Sawah Nasional Tahun 2019.

Alih fungsi lahan akan terus terjadi yang disebabkan oleh meningkatnya kebutuhan lahan seperti, pemukiman, industri, perkantoran, tempat wisata, jalan raya dan infrastruktur lain untuk menunjang perkembangan masyarakat.

Kondisi Positif Ketahanan Pangan Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang kaya, termasuk berbagai jenis tanaman pangan. Potensi ini menjadi modal dasar untuk mencapai ketahanan pangan. 

Pemerintah juga telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan produksi pangan, seperti program intensifikasi pertanian dan diversifikasi komoditas. Selain itu, kesadaran masyarakat akan pentingnya pangan lokal semakin meningkat, mendorong minat untuk mengonsumsi produk pertanian dalam negeri. Hal ini dapat mengurangi ketergantungan pada impor dan memperkuat ekonomi lokal.

Kondisi Negatif Ketahanan Pangan Indonesia Meskipun memiliki potensi besar, ketahanan pangan Indonesia masih menghadapi sejumlah tantangan. Perubahan iklim yang ekstrem, seperti banjir, kekeringan, dan peningkatan suhu, mengancam produktivitas pertanian. Alih fungsi lahan pertanian menjadi kawasan permukiman dan industri juga mengurangi luas lahan produktif. 

Selain itu, infrastruktur pertanian yang belum memadai, seperti irigasi dan jalan desa, menghambat distribusi hasil pertanian. Ketergantungan pada pupuk dan pestisida kimia juga menjadi masalah lingkungan dan kesehatan.

Untuk mencapai ketahanan pangan yang berkelanjutan, Indonesia perlu mengatasi berbagai tantangan yang ada. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain: meningkatkan investasi di sektor pertanian, mengembangkan teknologi pertanian yang ramah lingkungan, memperkuat sistem distribusi pangan, serta mendorong konsumsi pangan sehat dan bergizi.

Selain itu, pemerintah perlu melibatkan seluruh pemangku kepentingan, termasuk petani, pengusaha, dan masyarakat, dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan nasional. Dengan kerja sama yang baik, Indonesia dapat memastikan ketersediaan pangan yang cukup, aman, dan bergizi bagi seluruh masyarakat.

solusi untuk meningkatkan ketahanan pangan di Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun