Mohon tunggu...
Muhammad Nurcholis
Muhammad Nurcholis Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Silence is Peace......

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bahaya dari Ketergantungan Akan Teknologi Dalam Ranah Pendidikan

7 Januari 2024   23:35 Diperbarui: 8 Januari 2024   00:13 2404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini Indonesia tengah berada di era 4.0. Dimana Ilmu Pengetahuan dan Teknologi tengah berkembang secara pesat. Begitu juga dengan bidang Pendidikan. Perkembangan teknologi seperti teknologi digital memberikan dampak yang sangat signifikan di dunia pendidikan. Teknologi digital juga sangat membantu dalam bidang pendidikan, seperti membuat membuat kegiatan pembelajaran menjadi lebih efektif, meningkatkan indeks pencapaian kompetensi, dan juga mampu meningkatkan motivasi dalam belajar (Hilda, Azhar, and Ulya 2022). 

Perkembangan teknologi di dunia pendidikan juga sudah menyebabkan perubahan yang signifikan terutama dalam proses pembelajaran. Contohnya pada pembelajaran yang awalnya dilakukan di ruang kelas, berubah menjadi bisa dilakukan di luar kelas atau dimana saja dan kapan saja. Fasilitas yang biasanya digunakan di sekolah seperti kertas, buku, dan alat tulis lainnya juga mulai tergantikan dengan fasilitas jaringan kerja yang disediakan di internet seperti sosial media, blog, e-book, dan e-mail. Hal ini membuat proses pembelajaran dapat dilakukan tanpa harus bertemu tatap muka antara guru dan murid (Altania and Sungkono 2021). 

Mereka yang sangat merasakan perubahan atau perkembangan teknologi di dunia pendidikan seperti zaman sekarang yaitu para generasi Z dan generasi ALPHA. Karena dua generasi tersebut tumbuh dan berkembang dengan adanya teknologi yang canggih. Kedua generasi ini juga bisa dikatakan sebagai penduduk dari teknologi digital. Dan dalam generasi tersebut mereka dapat menjangkau pengetahuan internasional secara online (Mokol et al. 2022). 

Selain itu, penggunaan teknologi seperti tablet atau smartphone sangat memberikan kemudahan dalam kegiatan pembelajaran. Pelajar hanya tinggal memilih dan mengolah segala media informasi yang sudah disediakan, semua informasi yang dibutuhkan sudah ada dalam genggaman. Dengan tampilan yang inovatif dapat memberikan daya tarik tersendiri bagi penggunaannya, terlebih lagi bagi para pelajar yang masih ingin mencari segala informasi yang mereka butuhkan. 

Namun, dibalik kemudahan dari perkembangan teknologi tersebut, juga memberikan dampak negatif, baik dari segi kesehatan maupun psikis bagi pelajar. Hal ini dikarenakan durasi pelajar yang lama dalam penggunaan smartphone karena terlalu asik menggunakannya. Dalam hal ini juga guru berlomba dalam membuat konten atau materi yang menarik bagi para siswanya agar bisa lebih tertarik dengan materi yang diberikan. Namun para guru belum mampu untuk mengatur waktu yang baik untuk penggunaan smartphone bagi para siswanya dan tidak melihat efek yang ditimbulkan dari penggunaan smartphone yang terlalu lama (Adib 2021).

Perkembangan teknologi mengakibatkan penggunaan teknologi seperti, smartphone, computer, tablet, dan perangkat teknologi yang lain semakin meningkat. Terutama setelah adanya wabah COVID-19. Wabah ini berhasil merubah susunan kehidupan manusia yang awalnya bebas dalam beraktivitas, menjadi sangat terbatas dan harus bergantung kepada teknologi. Contohnya di ranah pendidikan yaitu dengan adanya pembelajaran daring, yang membuat siswa menghabiskan sebagian besar waktunya di dunia digital dengan dalih sedang belajar (Hilda, Azhar, and Ulya 2022). 

Terdapat beberapa dampak negatif dari ketergantungan akan teknologi dalam kegiatan pembelajaran, seperti meningkatkan potensi kecurangan, kurangnya interaksi sosial, kehilangan untuk berfikir kreatif dan kritis, dan masih banyak dampak yang ditimbulkan dari ketergantungan akan teknologi khususnya dalam kegiatan pembelajaran.

- Berbuat curang ketika pelaksanaan Ulangan Harian dengan menggunakan salah satu aplikasi, “BRAINLY”. 

Penelitian yg dilakukan oleh Rafif Aditya Nugroho, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta, pada siswa/i dari SD-SMA yang ada di Yogyakarta ketika ada “Ulangan Harian”. Penelitan ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik random sampling dan menyebarkan kuesioner melalui grup whatsapp di tiap masing-masing jenjang. Didapatkan bahwa : 

Dari 30 responden, terdapat 60% atau 18 orang yang menjawab kadang-kadang. Sebanyak 33,3% atau 10 orang menjawab tidak pernah. Dan 1 orang menjawab sering dan selalu menggunakan Brainly ketika ada Ulangan Harian. 

- Pengaruh Gadget terhadap kemampuan interaksi sosial siswa sekolah dasar. 

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan oleh Rini Budiwati, Murfiah Dewi, dan Darsinah, menunjukkan bahwa dengan adanya teknologi digital seperti Gadget, sangat mempengaruhi perkembangan anak sekolah dasar dan perkembangan interaksi sosial mereka. Ketergantungan akan teknologi ini disebabkan karena penggunaan perangkat yang terlalu lama, dan cenderung kearah kepribadian antisosial. 

- Rendahnya kemampuan berfikir kritis siswa di Indonesia. 

Menurut data dari Programne for International Student Assesment (PISA), peringkat skor dari literasi Indonesia berada di peringkat 64 dari 65 negara dengan skor 382. Maka PISA menyimpulkan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa di Indonesia tergolong sangat rendah.

Ketergantungan akan teknologi dalam pembelajaran ini sebenarnya dapat diatasi dengan suatu model pembelajaran, yaitu dengan pembelajaran bermakna yang dimana pembelajaran yang membuat siswa tidak hanya mengahafal akan satu konsep atau ilmu baru, akan tetapi pembelajaran yang membuat siswa bisa menerapkan konsep yang sudah ia pelajari di dunia nyata. 

Walaupun siswa ketergantungan akan teknologi, dengan adanya pembelajaran yang bermakna ini ia akan tetap memahami dengan baik akan konsep dari pembelajaran tersebut. Pembelajaran bermakna ini juga dapat diterapkan di berbagai aspek termasuk pada saat pembelajaran yang dilakukan secara online atau daring (jarak jauh), terlebih lagi di zaman sekarang ini pembelajaran sering menggunakan teknologi.

DAFTAR PUSTAKA 

Adib, Hamdan. 2021. “Problematika Penggunaan Gadget Dalam Pembelajaran Masa Pandemi Covid-19 (Dampak Dan Solusi Bagi Kesehatan Siswa).” Asatiza: Jurnal Pendidikan 2(3): 170–79. 

Altania, Ega, and Sungkono. 2021. “Jurnal EPISTEMA.” Jurnal EPISTEMA 2(1): 83–88. 

Hilda, N R, M S Azhar, and V H Ulya. 2022. “Humanisasi Proses Pembelajaran: Fenomena Ketergantungan Teknologi Pada Pembelajaran Di Sekolah.” Prosiding Konferensi Ilmiah … 3: 555–62. https://proceeding.unikal.ac.id/index.php/kip/article/view/1105%0Ahttps://proceeding.unika l.ac.id/index.php/kip/article/download/1105/875

Mokol, Natasya Amalia et al. 2022. “Pengaruh Perkembangan Teknologi Dalam Pembelajaran Abad 21 Pendidikan Kewarganegaraan Di Indonesia.” Seminar Nasional Hasil Riset Dan Pengabdian (April): 1082–88.

http://jurnal.peneliti.net/index.php/JIWP/article/view/1940/1598

https://buletin.k-pin.org/index.php/daftar-artikel/1200-kemampuan-berpikir-kritis-siswa-di-indonesia-rendah-atau-tinggi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun