"Ibu tekah saja Gmail. Di sebelah sini bu." Kata saya sambil menunjukkan layar laptop.
==========
Sepuluh menit kemudian
==========
"Nah, bu. Sekarang e-mailnya sudah jadi. sekarang bisa dimasukkan di HP." Begitu kata saya.
"Caranya gimana, pak?"
"Bentar, bu. Ini saya masukkan."
Saya pun menge-cek kembali aplikasi Gmail-nya, bermaksud ingin menambahkan e-mail yang baru saja dibuat. Betapa terkejutnya saya, ternyata di situ sudah ada 2 akun e-mail. Satu akun atas nama anaknya yang menjadi akun utama. Sementara, ada akun lain atas nama si ibu tersebut. Padahal, baru saja e-mailnya dibuat. Eh, ternyata di HP nya sudah ada e-mail lain atas nama ibu tersebut.
"Lho, bu. Ini kan sudah ada e-mail ibu di sini."
"Lho, apa iya, pak?"
"Ini, lho bu."