"Ini, pak HP saya."
Saya lihat Smartphone nya bermerk S**s*n* dengan Android Jelly Bean. Hmm, saya hanya mbatin, HP kayak gini dibilang jelek. Katanya tidak bisa dibuat e-mail. Dibanding HP punyaku saja, ini jauh lebih canggih.
"Lho, ini kan bisa bu, buat aktifkan e-mail terus. Ibu, tidak harus buka e-mail di laptop. HP ini kan selalu di tangan. Lha, njenengan kan punya WA pakai HP ini. Sudah gabung ke grup WA sekolah kita juga. Masak HP nya tidak bisa buat mbuka email. Ini sangat bisa bu. Ini lho ada aplikasi Gmail." Kata saya sambil menunjukkan Gmail di layar HP Androidnya. "Sebentar saya cek, alamat e-mailnya."
Setelah saya buka, ternyata memang sudah ada alamat e-mail. "Ini lho, bu. Kan sudah ada e-mailnya. Itu e-mail siapa?"
"Oh, lha itu nama anak saya. Lha dulu itu yang mbenerin kan anak saya. Lha terus, saya harus gimana ini."
Tanpa pikir panjang, saya bertanya pada ibu. "Lha ibu sudah punya e-mail di Gmail belum?"
"Belum, pak. Saya baru saja tadi dibuatkan pakai Yahoo"
"Kalau begitu, ibu buat saja e-mail di Google, nanti biar bisa dimasukkan di aplikasi Gmail di Android ibu ini. Biar setiap hari selalu aktif. Jadi kalau ada apa-apa, e-mail tetap aktif. Bisa langsung dilihat lewat HP Android ini."
"Lha terus gimana caranya, pak."
"Baiklah, sekarang ibu buka saja laptop ibu. Lalu tekan google [dot] com. Nanti saya pandu buat e-mailnya."
Si Ibu mulai membuka browser di laptopnya. Browser berlogo hijau kuning merah menjadi pilihannya. Setelah browser tertampil di layar laptopnya. Si ibu bertanya. "Terus gimana, pak?"