Mohon tunggu...
Pendidikan

Sejarah Masuknya Islam di Indonesia

27 Februari 2019   13:08 Diperbarui: 27 Februari 2019   13:37 30693
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kedatangan islam dan penyebarannya teradap golongan bangsawan dan rakyat di lakukan secara damai. Apabila situasi politik suatu kerajaan mengalami kekacawan dan kelemahan di sebabkan dengan perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana, maka islam di jadikan alat politik bagi golongan bangsawan. Mereka berhubungan dengan pedagang-pedagang muslim yang posisi ekonominya kuat karena menguasai pelayaran dan pedagangan. Apabila kerajaan islam sudah berdiri penguasanya melancarkan perang pada kerajaan non islam, hal itu bukanlah kerena persoalan agama akan tetapi karena golongan politis untuk mengusai kerajaan-kerajaan di sekitarnya.

1. Menurut Uka Tjandrasasmita, saluran islamisasi yang berkembang di Indonesia ada 6, yaitu :

a) Saluran Perdagangan

Saluran islamisasi adalah perdagangan, saluran islamisasi melalui perdagangan ini sangat menguntungkan karena para raja dan bangsawan turut serta dalam kegiatan perdagangan, bahkan mereka menjadi pemilik kapal dan saham. Uka Tjandrasasmita menyebutkan bahwa para pedagang Muslim banyak yang bermukim di pesisir Pulau Jawa yang penduduknya krtika itu masih kafir. Mereka berhasil mendirikan masjid-masjid dan mendatangkan mullah-mullah dari liar sehingga jumlah mereka menjadi banyak, dan karenanya anak-anak Muslim itu menjadi orang Jawa dan kaya-kaya. Dalam perkembangan selanjutnya mereka kemudian mengambil alih perdagangan dan kekuasaan di tempat-tempat tinggalnya.

b) Saluran Perkawinan.

Para pedagang muslim memiliki status sosial ekonomi yang lebih tinggi dari pada penduduk pribumi, sehingga para penduduk pribumi, terutama putri-putri bangsawan, tertarik untuk menjadi istri saudagar-saudagar itu. Sebelum kawin, mereka di islamkan terlebih dahulu. Setelah mereka memiliki keturunan, lingkungan mereka makin luas. Akhirnya timbul kampung, daerah, dan kerajaan Muslim.

Jalur perkawinan ini lebih menguntungkan apabila terjadi antara saudagar Muslim dengan anak bangsawan atau anak raja dan anak adipati, karna anak-anak dari mereka itu kemudian turut mempercepat proses Islamisasi.

c) Saluran Tasawuf.

Pengajar tasawuf atau para sufi, mengajarkan teosofi yang bercampur dengan ajaran yang sudah di kenal luas oleh masyarakat Indonesia.

Dengan tasawuf "bentuk" Islam yang di ajarkan kepada penduduk pribumi mempunyai persamaan dengan alam pikiran dengan mereka yang sebelumnya menganut agama Hindu, sehingga agama baru itu mudah di mengerti dan di terima. Di antara ahli tasawuf yang memberi ajaran tesebut adalah Hamzah Fansuri di Aceh, Syaikh Lemah Abang, dan Sunan Panggung di Jawa. Ajaran mistik seperti ini masih berkembang di abad ke-19 M bahkan di abad ke-20 M.

d) Saluran Pendidikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun