Indonesia adaalh naman dari negara ini. Sebelum Indonesia merdeka, pada tgl 17 Agustus 1945 dan jauh sebelum itu nama negara ini belumlah Indonesia. Di Indonesia masih tersebar berbagai kerajaan-kerajaan sehingga negara ini masih disebut Nusantara. Kedatangan Islam dimulai saat negeri ini menjadi kunci perdangangaan di benua Asia bahkan seluruh Dunia. Terutama di daerah kerajaan Sriwijaya, Sumatera yang merupakan tempat berlabuh para pedagang yang berlayar dan datang dari berbagai wilayah termasuk wilayah Timur Tengah.
Kala itu masyarakat disana telah terlebih dahulu memeluk agama Islam dan kebanyakan para pedagang tyang datang memilih untuk berdiam sementara di Nusantaar ini menunggu angin yang tepat yang akan mengantarkan mereka kembali ke negaranya masing-masing.
3. Masuknya Islam sejak abad ke-13 M
Disamping pendapat tentang masuknya Islam pada abad ke-7 dan 11 diatas, beberapa ahli lain justru meyakini jika sejarah masuknya Islam ke Indonesia baru di mulai pada abad ke-13 M pendapat ini didasarkan pada penemuan-penemuan sebagai bukti yang kuat diantaranya dikaitkan dengan masa runtuhnya dinasti Abbasiyah di Bagdad, berita dari Marco Polo, penemuan batu nisan kubur Sultan Malik As-Saleh disamudera Pasai juga berita datang dari Ibnu Batuta. Pendapat tersebut juga diperbuat dengan masa penyebaran ajaran Tasawuf di Indonesia .
Selain itu, Ada kemungkinan islam sudah masuk di Nusantara terjadi pada masa kenabian atau masa hidupnya Nabi Muhammad SAW. Mengenai tempat asal kedatangan Islam yang menyentuh indonesia, dikalangan para sejarawan terdapat beberapa pendapat. Ahmad Mansur Surya negara meng Ikhtisarkannya menjadi 3 teori besar. Pertama, teori Gujarat, kedua, teori Mekkah. Ketiga, teori Persia dan teori China.
1. Teori Gujarat, India
Islam dioercayai datang dari wilayah gujara-india melalui peran para pedagang india muslim pada sekitar Abad ke-13 M. Penggagas dan pencetus utama dari teori india adalah Pijnapel, seorang Profesor Belanda Melayu di Universitas Leiden, Belanda. Ia mengatakan bahwa islam masuk di Indonesia (Nusantara) bukan berasal dari arab, tapi berasal dari India, terutama dari pantai barat, yaitu daerah Gujarat dan Malabar.
Teori tersebut kemudian di revisi oleh Cristian Snouck Hurgronje, menurutnya islam yang terbesar di Indonesia berasal dari wilayah Malabar dan Coromandel, dua kota yang berada di India selatan, setelah Islam berpijak kuat di wilayah tersebut. Baru setelah itu, datanglah orang-orang arab melanjutkan islamisasi di indonesia.
Alasan Snouck Hurgronje bahwa islam di Indonesia berasal dari Daccan adalah adanya kesamaan tentang faham Syafi'iyah yang kini masih berlaku di pantai Coromandel.
Pendapat bahwa Islam di Indonesia berasal dari anak Benua India juga di kemukakan oleh J.P. Moquette yang berkesimpulan bahwa tempat asal Islam di Nusantara adalah Gujarat, India. Pendapat ini di dasarkan pada pengamatan Moquette terhadap bentuk batu nisan di Pasai yang berangka 17 Dzulhijjah 831 H/27 September 1927. Dan bentuk batu nisan pada makan Maulana Malik Ibrahim (w.822 H/1419M) di Gresik, Jawa Timur. Kedua nisan tersebut sama dengan batu nisan yang ada di Cambay, Gujarat, selatan India. [3]
2. Teori Makkah atau Arab