Tulisan ini menekankan pada hilirisasi dan komersialisasi hasil riset dari sebuah Universitas Riset. Universitas katagori ini juga wajib menggali pendanaan berasal dari transaksi hasil-hasil risetnya yang digunakan oleh masyarakat. Dana berasal dari hilirisasi dan komersialisasi produk riset. Walaupun banyak yang menyadari hasil-hasil penelitian dilakukan di universitas memiliki potensi komersial yang cukup besar.
Namun, mengubah hasil penemuan dan inovasi menjadi produk yang layak secara komersial terbukti sangat sulit. Produk unggul tersebut harus telah melewati tahapan-tahapan untuk komersial. Terdapat tingkat kesiapan teknologi (TKT) yang telah mencapai posisi tertinggi. Juga ada tingkat kesiapan inovasi (Katsinov) yang harus melewati batas minimum yang ditentukan.
Persoalan membawa hasil riset dari laboratorium menjadi produk komersial dan berkontribusi pada pembangunan ekonomi suatu bangsa telah diteliti antara lain oleh Lee (Yong S. Lee, 1995).
Dalam penelitian ini Lee menemukan bahwa para akademisi di AS meyakini bahwa dalam pembangunan ekonomi, peran spesifik yang dapat mereka lakukan adalah inovasi industri. Penelitian ini melakukan survei secara nasional yang melibatkan sekitar 1000 dosen yang intensif melakukan penelitian di Universitas.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa akademisi AS pada tahun 1990-an lebih percaya bahwa kolaborasi universitas-industri memberikan hasil yang lebih baik dalam kontribusi mereka bagi pembangungan ekonomi dibandingkan akademisi pada tahun 1980-an.
Mayoritas responden mendukung gagasan bahwa universitas mereka berpartisipasi secara aktif dalam pengembangan ekonomi lokal dan regional. Universitas juga diharapkan memfasilitasi komersialisasi hasil riset para akademisi, dan mendorong dosen memberikan konsultasi kepada perusahaan swasta.
Peran inovasi industri dalam pengembangan ekonomi suatu negara yang menghantarkan Paul Romer memenangkan Nobel Ekonomi 2018. Pada tahun 1990, Romer menerbitkan apa yang telah menjadi landasan pemikiran ekonomi. Pemikiran ekonomi yang terkait pada peran penerapan teknologi dan inovasi dalam pertumbuhan ekonomi, produktivitas dan kemajuan global.
Penelitian Lee juga berhasil mengungkap bahwa mayoritas dari responden menolak untuk mendukung gagasan universitas terlibat langsung dalam kemitraan bisnis yang erat dengan industri swasta. Misalnya universitas memberikan bantuan awal atau investasi ekuitas.
Banyak kalangan juga khawatir kerjasama erat antara universitas-industri, yang kemungkinan akan mengganggu kebebasan akademik. Kebebasan untuk mengejar penelitian fundamental jangka panjang. Para akademisi mencari batas-batas kolaborasi universitas-industri yang dipandang dapat menyeimbangkan antara penelitian implementasi untuk membantu pengembangan ekonomi dan penelitian fundamental untuk reputasi keilmuan.
Diskusi tentang komersialisasi hasil penelitian yang dihasilkan terutama oleh universitas riset terus berkembang. Belitskia, dkk. 2019, mengamati bahwa adanya kekurangan pengetahuan tentang hal ini dialami oleh ilmuwan universitas di seluruh dunia. Belitskia dkk. mengidentifikasi peran yang dimainkan oleh Technology Transfer Offices (TTO) dan Pendanaan Industri langsung untuk komersialisasi produk riset. Penelitian ini dilakukan di Azerbaijan, Belarusia dan Kazakhstan selama 2015–2017.
Secara keseluruhan, invensi memiliki implikasi yang jelas bagi para lulusan perguruan tinggi, technopreneur dan TTO. Dalam artian kualitas invensi, nilai invensi dan inovasi akan berimplikasi pada kegairahan komersialisasi produk riset. Ketertarikan investor yang bertujuan untuk mengeksploitasi produk riset universitas untuk mengairahkan ekonomi juga ditentukan hal tersebut.