Mohon tunggu...
Muhammad Nauval
Muhammad Nauval Mohon Tunggu... Perawat - Perawat | Aceh Tulen

Pecinta Kopi Hitam Tanpa Gula

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Erotomania, Gangguan Delusional Merasa Dicintai padahal Hanya Khayalan Belaka

4 Juli 2024   06:30 Diperbarui: 4 Juli 2024   23:44 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memiliki obsesi lebih, Sumber [Freepik/master1305]

Kalian tentu pernah melihat orang yang suka "ge-er" atau tingkat "kepedean" melebihi orang normal pada umumnya. Meskipun memiliki tingkat kepedean yang tinggi baik untuk beberapa kondisi, namun, lebih dari ge-er dan kepedean juga tidak baik loh. Ada sebuah gangguan mental yang disebut dengan istilah erotomania.

Erotomania merupakan gangguan kejiwaan yang ditandai dengan keyakinan delusional jika orang lain yang biasanya memiliki derajat lebih tinggi mencintai dirinya. Meskipun tidak ada bukti apapun untuk itu atau tidak adanya perasaan yang berbalas. 

Padahal mencintai adalah hal yang wajar jika dalam batas normal. Namun, penderita erotomania memiliki delusi jika orang tersebut suka pada dirinya dan sudah menjalin hubungan asmara dengan dirinya.

Dilansir dari Very Well Mind, Gary Tucker seorang Psikoterapis mengatakan sebuah penelitian menunjukkan bahwa gangguan delusi menyerang sekitar 15 dari setiap 100.000 orang pertahun dan wanita tiga kali lebih mungkin terdiagnosis dari pria.

Orang yang mengidap erotomania kerap merasa jika orang lain punya ketertarikan pada dirinya. Ketika berinteraksi dengan orang tersebut akan muncul perasaan-perasaan delusional bahwa lawan bicaranya ini naksir padanya.

Untuk mengantisipasi hal ini, ada beberapa gejala yang bisa kita temukan pada orang dengan gangguan erotomania.

Pertama, Memiliki Obsesi Lebih kepada Orang yang Disukai

Memiliki obsesi lebih, Sumber [Freepik/master1305]
Memiliki obsesi lebih, Sumber [Freepik/master1305]
Orang dengan erotomania akan memiliki obsesi lebih pada orang yang disukainya. Ada perasaan ingin memiliki, terus menerus ingin bertemu. Bahkan akan merasa cemburu jika orang yang disukainya berbicara dengan orang lain.

Kedua, Menciptakan Situasi Palsu untuk Menarik Perhatian

Mencari Perhatian, Sumber [SuaraIndo.id]
Mencari Perhatian, Sumber [SuaraIndo.id]
Gejala lainnya adalah berusaha menciptakan situasi palsu untuk menarik perhatian. Misalnya contoh paling umum adalah memasang story di media sosial jika dirinya sedang sakit. Tujuannya adalah untuk menarik perhatian agar di perhatikan oleh orang tersebut.

Ketiga, Secara Konstan Mengirim Sesuatu Seperti Hadiah

Terus memberikan hadiah, Sumber [Freepik/master1305]
Terus memberikan hadiah, Sumber [Freepik/master1305]

Memberikan hadiah atau mengirim sesuatu secara konstan kepada orang yang disukai. Ini merupakan salah satu gejala orang dengan erotomania.

Keempat, Kehilangan Minat pada Hal yang Lain selain Berkomunikasi dengan Dirinya

Kehilangan minat pada kegiatan sendiri, Sumber [Inilahkoran]
Kehilangan minat pada kegiatan sendiri, Sumber [Inilahkoran]
Gejala selanjutnya adalah kehilangan minat pada hal yang lain. Pikirannya terfokus pada orang yang disukai. Ada rasa ingin selalu bersama, ngobrol berdua dan bersama selamanya.

Sebenarnya dari beberapa gejala diatas rasanya cukup normal dirasakan orang yang sedang jatuh cinta. Namun, situasi ini berbeda karena kita sedang membahas erotomania. Ada perasaan tidak nyaman dirasakan orang yang menjadi obsesi seseorang dengan erotomania.

Tidak mungkin ada asap kalau tidak ada api. Begitu pula dengan erotomania, tidak mungkin hal ini terjadi kalau tidak ada penyebab.

Penyebab erotomania belum diketahui secara pasti. Namun, penyebab genetik, lingkungan serta psikologis yang paling berpengaruh.

Hal ini diperparah dengan adanya media sosial. Akses informasi yang tidak terbatas membuat khayalan penderita erotomania semakin liar. Dia bisa melihat aktivitas orang yang disukainya tanpa harus bertemu secara langsung.

Penderita erotomania masih bisa disembuhkan. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengobati erotomania.

Pertama, Psikoterapi

Konsultasi dengan dokter, Sumber [Halodoc]
Konsultasi dengan dokter, Sumber [Halodoc]

Terapi perilaku kognitif adalah salah satu terapi yang bisa dilakukan untuk mengatasi erotomania. Seorang terapis akan mengajarkan pasien cara menggali penyebab dari emosi dan perasaan yang sedang ia rasakan.

Melakukan terapi ini secara berulang akan memberikan dampak yang baik untuk penderita erotomania. Ia akan lebih mampu mengontrol perasaannya sendiri.

Kedua, Konsumsi Obat-obatan

Cara selanjutnya adalah dengan konsumsi obat-obatan. Penderita erotomania akan diberikan obat antidepresan atau pengendali suasana hati. Tentu hal ini tidak boleh terlepas dari pantauan dokter agar tidak melebihi dosis yang di anjurkan.

Jika kalian mengalami kondisi seperti ini, segeralah untuk konsul dengan dokter agar mendapat terapi lebih lanjut.

Itulah beberapa penjelasan mengenai erotomania, delusi yang menyesakkan hati dan perasaan.

Terimakasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun