Kemudian penerapan pola asuh helicopter lainnya adalah tidak membiarkan anak mengambil keputusan sendiri. Ini sering dilakukan oleh orangtua, bermaksud ingin memberikan yang terbaik justru hal itu membuat kepribadian anak menjadi lemah. Karena apapun dikerjakan oleh orangtuanya, dikhawatirkan sang anak akan kalah dalam kehidupan dewasanya nanti.
Kemudian apakah ada ciri-ciri khusus dari helicopter parenting? tentunya ada.
Pertama, Posesif
Posesif adalah perilaku yang merasa memiliki orang lain. Sehingga ada keinginan untuk mengatur serta mengekangnya. Salah satu ciri perilaku orangtua yang sedang menjalankan pola asuh helicopter adalah posesif.
Jika orangtua sedang posesif pada anaknya, seringkali dia akan memutuskan segala hal. Sangat kecil kemungkinan ada ruang bagi anak untuk berpendapat. Tindakan anak akan diawasi dan mengatur semua hal yang menurutnya itu terbaik untuk anaknya tanpa menanyakan terlebih dulu.
Kedua, Terlalu Ikut Campur dalam Urusan Anak-anaknya
Ikut campur dalam pola asuh helicopter ini adalah terlalu mencampuri. Bukan berarti tindakan ikut campurnya orangtua dalam kehidupan anak salah total. Namun, ada hal kiranya menjadi ranah privasi anak yang tidak pantas untuk orangtua campuri sebebas mungkin.
Berikan anak sedikit ruang privasi. Agar dia bisa menyelesaikan permasalahannya secara mandiri. Pola asuh helicopter seringkali membuat anak menjadi manja. Setiap ada permasalahan dia akan mengadu, bahkan hal sekecil apapun.
Pola asuh seperti ini membuat anak menjadi krisis kepercayaan diri. Dia tidak mampu mengandalkan diri sendiri dalam menjalani hidupnya.Â
Sebagai orangtua, harusnya berikan dia kepercayaan agar dia mampu belajar dari setiap permasalahan dan mencari cara untuk mengatasinya.
Ketiga, Memutuskan Setiap Pilihan Hidup untuk Anak