Mohon tunggu...
Muhammad Nauval
Muhammad Nauval Mohon Tunggu... Perawat - Perawat | Aceh Tulen

Pecinta Kopi Hitam Tanpa Gula

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Mengenal Helicopter Parenting, Pola Asuh Berlebihan Orangtua dalam Mengawasi Anak

24 Oktober 2023   19:51 Diperbarui: 25 Oktober 2023   09:15 812
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Orangtua harus bisa belajar mengelola emosi anak (Freepik via kompas.com)

Kemudian penerapan pola asuh helicopter lainnya adalah tidak membiarkan anak mengambil keputusan sendiri. Ini sering dilakukan oleh orangtua, bermaksud ingin memberikan yang terbaik justru hal itu membuat kepribadian anak menjadi lemah. Karena apapun dikerjakan oleh orangtuanya, dikhawatirkan sang anak akan kalah dalam kehidupan dewasanya nanti.

Kemudian apakah ada ciri-ciri khusus dari helicopter parenting? tentunya ada.

Pertama, Posesif

Posesif adalah perilaku yang merasa memiliki orang lain. Sehingga ada keinginan untuk mengatur serta mengekangnya. Salah satu ciri perilaku orangtua yang sedang menjalankan pola asuh helicopter adalah posesif.

Jika orangtua sedang posesif pada anaknya, seringkali dia akan memutuskan segala hal. Sangat kecil kemungkinan ada ruang bagi anak untuk berpendapat. Tindakan anak akan diawasi dan mengatur semua hal yang menurutnya itu terbaik untuk anaknya tanpa menanyakan terlebih dulu.

Kedua, Terlalu Ikut Campur dalam Urusan Anak-anaknya

Ikut campur dalam pola asuh helicopter ini adalah terlalu mencampuri. Bukan berarti tindakan ikut campurnya orangtua dalam kehidupan anak salah total. Namun, ada hal kiranya menjadi ranah privasi anak yang tidak pantas untuk orangtua campuri sebebas mungkin.

Berikan anak sedikit ruang privasi. Agar dia bisa menyelesaikan permasalahannya secara mandiri. Pola asuh helicopter seringkali membuat anak menjadi manja. Setiap ada permasalahan dia akan mengadu, bahkan hal sekecil apapun.

Pola asuh seperti ini membuat anak menjadi krisis kepercayaan diri. Dia tidak mampu mengandalkan diri sendiri dalam menjalani hidupnya. 

Sebagai orangtua, harusnya berikan dia kepercayaan agar dia mampu belajar dari setiap permasalahan dan mencari cara untuk mengatasinya.

Ketiga, Memutuskan Setiap Pilihan Hidup untuk Anak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun