Pertama, Jadilah Orang Dewasa
Hal pertama yang bisa kalian lakukan adalah jadilah orang dewasa. Sebagai calon orangtua ataupun orangtua, maka kalian dituntut untuk menjadi dewasa. Karena mengasuh seorang anak tidak bisa kalian lakukan jika sikap kalian sendiri masih belum dewasa.
Jadilah orang dewasa yang memahami apa yang dibutuhkan seorang anak pada orangtuanya. Baik itu perhatian, kasih sayang atau keberadaan kalian sekalipun.Â
Bersikaplah dewasa dan jadilah dewasa dalam rumah tangga. Menjadi orangtua artinya kalian harus siap membimbing seorang bayi dan mengarahkan dirinya menjadi seorang manusia yang punya berkarakter.
Kedua, Hargailah Usaha AnakÂ
Sebagai orangtua, kalian bisa mulai dengan menghargai usaha anak terlebih dulu. Jangan hanya fokus pada hasil, tapi hargai setiap proses yang ia lalui untuk mencapai hal tersebut. Misalnya ketika ia menggambar, kalian bisa mulai dengan memuji gambarnya. Meskipun tidak seperti yang kalian harapkan, namun sedikit apresiasi dari orangtua pastinya akan membuat dirinya menjadi lebih semangat dan belajar lebih baik lagi dari sebelumnya.
Ketiga, Hindari Memaksakan Kehendak
Orangtua sering lupa jika sebenarnya tugasnya adalah membimbing, mengarahkan, mengawasi dan mendampingi sang anak. Anak-anak biasanya akan cenderung melakukan sesuatu sesuai kehendaknya. Maka jangan diperburuk dengan memaksakan kehendak kita sebagai orangtua di dalamnya.
Kita bisa berekspetasi atau menaruh harapan kepada anak-anak kita. Namun, bimbing dia dan arahkan sesuai dengan kemampuan yang ia miliki. Jika yang ia senangi adalah hal yang positif maka dukung dia. Jangan malah bersikap egois dan memaksakan kehendak kita dalam hidupnya.
Keempat, Tidak Mengungkit Kesalahan Anak
Kemudian yang bisa kita lakukan untuk menghindari toxic parenting adalah jangan mengungkit kesalahan anak. Jangan menjadi orangtua yang suka mengungkit kesalahan anak. Jadilah orangtua yang bijak. Pada dasarnya ketika seorang anak melakukan sesuatu hal baru, ia akan cenderung melakukan kesalahan.