Terkadang ada orang yang harus mengekspresikan perasaannya ketika sedang marah. Membicarakan secara deep dengan orang yang menyakitinya. Mengungkapkan segala sesuatu yang menyakiti perasaannya, rasa kecewa dan marah akibat perbuatan mereka.
Maka lakukanlah hal tersebut, hal ini akan memudahkan kamu untuk memaafkan. Bicarakan sampai ke akarnya. Hingga membuat perasaan kalian berdua menjadi lebih tenang. Karena memang terkadang segala sesuatu terjadi ada juga yang berhasil diatasi dengan saling mendiskusikan.
Ketiga, Coba untuk Berempati
Rasa empati akan membawa kamu lebih cepat mendapatkan seni memaafkan. Faktanya kamu harus mencoba memposisikan diri pada posisi dirinya, sehingga kamu akan tahu mengapa dia menyakitimu. Meski memang perasaan kita tetap akan kesal, namun jika kamu ingin semuanya cepat selesai, cara seperti ini bisa kamu lakukan. Berempatilah sepantasnya, dan jangan pula kamu kembali dimanfaatkan.
Keempat, Lepaskan Rasa Ingin Mengontrol
Semakin kamu menolak untuk melepaskan rasa mengontrol, maka semakin sulit pula kamu untuk memaafkan. Artinya adalah, ketika sedang marah, maka perasaan untuk mengontrol keadaan akan muncul. Tapi sebenarnya kita tidak bisa mengontrol perilaku orang terhadap kita. Maka penting sekali untuk melepaskan rasa ingin mengontrol ini, biarkan semuanya menjadi lebih alami. Karena setelah melepaskan semua ini, biasanya akan muncul kekuatan baru yang bisa membuat hati lebih tenang.
Kelima, Apresiasi Diri Sendiri
Langkah terakhir adalah apresiasi diri sendiri. Kamu berhak memuji diri sendiri. Karena memang proses memaafkan itu tidaklah mudah. Maka apresiasi untuk diri sendiri sangat penting dilakukan.
Ucapan terimakasih ini sebagai ungkapan bahwa setelah rasa sakit, sedih, marah, kamu tetap berhasil menjadi diri sendiri dan bisa bertahan melewati itu semua. Berikanlah terus suplay energi positif untuk diri kamu, dan kamu patut berbangga akan semua pencapaian tersebut.