Mohon tunggu...
Muhammad Nauval
Muhammad Nauval Mohon Tunggu... Perawat - Perawat | Aceh Tulen

Pecinta Kopi Hitam Tanpa Gula

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Nostalgia Masa Kecil Saat Ramadan: Rindu Antri "Ie Bu Kanji" di Kampung Halaman

2 April 2023   18:02 Diperbarui: 2 April 2023   18:07 894
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memasak ie bu kanji, Sumber: GoNews

Setelah semua persiapan selesai. Proses memasak kanji pun dimulai. Memasak kanji ini dilakukan secara gotong royong. Pemuda kampung baik yang terlibat dalam kegiatan Masjid atau tidak, semuanya ikut membantu.

Nostalgia Masa Ramadan

Panitia mulai mengisi ie bu kanji untuk masyarakat, Sumber: Republika
Panitia mulai mengisi ie bu kanji untuk masyarakat, Sumber: Republika
Setelah kanji selesai dimasak, kemudian oleh panitia Masjid memberi pengumuman untuk masyarakat agar datang untuk mengambil kanji yang telah dimasak. Inilah salah satu momen yang sangat saya rindukan. Ketika saya kecil, di awal tahun 2000-an saya sering datang ke Masjid untuk antri mengambil kanji rumbi.

Karena memang biasanya yang mengantri ini adalah anak-anak. Datang dengan membawa satu gayung besar yang kemudian nanti akan di isi penuh dengan kanji rumbi oleh panitia. Menariknya, memasak kanji rumbi bukan hanya dilakukan satu hari saja melainkan setiap harinya selama bulan Ramadan.

Kanji rumbi ini juga disajikan di dalam masjid diperuntukkan untuk masyarakat yang berbuka puasa disana. Momen-momen ini sekarang sudah sangat jarang saya temui di perantauan. Tradisi seperti ini sudah mulai tergerus dan mulai sedikit memudar mengikuti zaman yang modern ini.

Maka sudah semestinya kita sebagai generasi muda mulai menggerakkan kembali adat-adat yang seperti ini. Karena ini merupakan adat yang baik dan tidak merugikan orang lain. Besar harapan jika adat ini terus dijaga, bukan hanya adat memasak ie bu kanji selama Ramadan, melainkan termasuk semua adat lainnya.

Muhammad Nauval

Aceh

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun