Biasanya tamu yang di undang juga cukup ramai, ketika maulid diadakan di kampung A, maka kampung B,C, dan D akan diundang ke masjid untuk menyantap kenduri yang telah disediakan. Begitulah setiap tahunnya perayaan maulid dilaksanakan di Aceh. Adat ini juga masih terjaga hingga sekarang.
Buleun Boh Kayee (Bulan Jumadil Akhir)
Selanjutnya adalah buleun boh kayee (buah-buahan). Di dalam kalender Hijriah dikenal dengan nama Bulan Jumadil Akhir.Â
Menariknya adalah, pada buleun boh kayee ini ada dua perayaan yang sedang berlangsung di Aceh. Pertama Maolod akhe dan kedua adalah khanduri boh kayee.
Karena perayaan maulid di Aceh adalah 100 hari, maka 10 hari terakhir masuk dalam buleun boh kayee. Lalu kenapa dinamakan buleun boh kayee? Jawabannya adalah karena pada bulan ini banyak sekali buah-buahan yang bisa dipanen oleh Masyarakat Aceh.
Pada zaman dulu, musim buah-buahan di Aceh sudah bisa dipastikan kapan datang dan mulai bisa panen. Namun dikarenakan perubahan iklim yang cukup drastis, mengakibatkan musim buah-buahan ini sudah bergeser dari biasanya. Maka bisa dilihat sekarang di Aceh musim boh kayee ini sudah tidak menentu lagi kapan terjadi.
Buleun Apam (Bulan Rajab)
Bulan Rajab di Aceh dikenal dengan buleun apam. Apam atau disebut juga dengan kue serabi merupakan kue khas asal Aceh. Pada bulan Rajab, masyarakat Aceh menggelar acara khanduri apam di Kampung masing-masing.
Meski nampak sederhana, khanduri apam dapat membuat semua orang kompak. Karena proses pembuatannya dilakukan bersama-sama di Meunasah atau surau Kampung. Kue apam ini dimakan memakai kuah santan.
Pada pagi hari Ibu-ibu memasak apam, kemudian jika sudah selesai maka akan dibagikan untuk masyarakat dan menyantap kue apam ini bersama-sama.