Mohon tunggu...
Muhammad Nauval
Muhammad Nauval Mohon Tunggu... Perawat - Perawat | Aceh Tulen

Pecinta Kopi Hitam Tanpa Gula

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Mengulik Alasan Pentingnya Seragam Kerja bagi Perusahaan dan Karyawan

3 Februari 2022   17:00 Diperbarui: 15 Mei 2022   16:14 1658
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memiliki pekerjaan yang layak memang cita-cita banyak orang. Punya penghasilan tetap setiap bulan tentu akan membuat kehidupan jadi lebih baik. Apalagi jika pekerjaan tersebut bisa menaikkan status sosial, maka lengkap sudah kebahagiaanmu.

Selain penghasilan, banyak pula orang di luar sana yang memilih pekerjaan karena tertarik dengan seragam kerjanya. Bahkan menjadi sebuah kebahagiaan yang luar biasa baginya dan keluarga karena berhasil mengenakan seragam tersebut setiap harinya.

Misalnya adalah seragam kerja polisi dan tentara. Di kampung saya, menjadi sebuah kebanggaan jika berhasil lulus menjadi polisi maupun tentara. Salah satu alasannya mungkin karena seragamnya bisa membuat orang yang mengenakannya menjadi gagah dan disegani.

Lalu adapula fenomena di kalangan perempuan, menjadi bidan atau perawat merupakan cita-cita yang masih banyak didamba-dambakan oleh banyak perempuan. 

Maka tidak heran jika banyak perempuan yang mendominasi dua profesi tersebut. Alasannya juga mungkin karena seragamnya yang kharismatik dan cukup menarik.

Pentingnya Seragam dalam Lingkungan Kerja

Menyambung pembahasan di atas, seragam kerja juga menjadi bagian terpenting dalam lingkungan kerja. 

Jika kita lihat lebih jauh, setidaknya ada tiga alasan mengapa seragam kerja menjadi bagian terpenting bagi perusahaan dan karyawan.

Pertama, Identitas Profesi

Ilustrasi perawat | Sumber: Vidal Balielo Jr.
Ilustrasi perawat | Sumber: Vidal Balielo Jr.
Alasan pertama kenapa seragam kerja itu penting karena identitas profesi. Seseorang yang memiliki profesi sebagai petugas kesehatan misalnya. Mungkin banyak orang di luar sana masih bingung membedakan seragam perawat dan dokter.

Kebijakan rumah sakit bisa berbeda-beda terkait dengan seragam pegawainya. Meski pada umumnya sering kita temui seragam kerja perawat dan dokter itu sama-sama berwarna putih, namun jika diperhatikan lebih detail sebenarnya jauh berbeda. 

Contoh kecilnya adalah seragam perawat hanya kemeja putih polos. Sedangkan dokter memakai jas yang warnanya sama-sama putih.

Kedua, Memberi Kepercayaan

Dokter | Sumber: Pexels/Rosemary Ketchum
Dokter | Sumber: Pexels/Rosemary Ketchum

Seragam kerja juga bisa meningkatkan kepercayaan orang-orang dengan Anda. Misalnya adalah kepercayaan pelanggan. Pasti orang-orang akan curiga jika Anda mengaku sebagai petugas satu Instansi namun Anda hanya mengenakan baju biasa.

Apalagi jika Instansi tersebut memang punya seragam kerja yang sudah cukup dikenal luas oleh masyarakat. Pasti hal ini akan membawa kecurigaan orang-orang dengan Anda.

Makanya kehadiran seragam kerja sangat diperlukan oleh sebagian Institusi dan Perusahaan. Memudahkan saat memberikan pelayanan serta membangun kepercayaan orang-orang dengan identitas karyawannya.

Ketiga, Identifikasi Tingkatan Pekerjaan

Seperti contoh di atas, seragam kerja bisa memudahkan orang-orang mengenali profesi Anda dan cangkupan tugasnya. Jobdesk perawat tidak sama dengan dokter, begitu pula dengan seorang bidan.

Maka seragam kerja juga memiliki peran penting dalam memilah masing-masing jobdesk tersebut. Dengan begini, masyarakat juga akan paham jika memerlukan perawat harus memanggil petugas yang mana, begitu pula sebaliknya.

Jika diselaraskan, tujuan sebenarnya dari seragam kerja adalah ingin menyatukan semua karyawan. 

Pada dasarnya, karyawan dalam satu perusahaan merupakan orang-orang dengan kepribadian dan prinsip yang berbeda-beda. 

Seragam kerja diharapkan bisa menjadi pemersatu semua orang dan menyelaraskan prinsip kerja sesuai yang diinginkan perusahaan.

Edgard Schein dalam tulisannya di Organizational Leadrship and Culture menyebutkan, ada tiga lapisan kultur dalam sebuah perusahaan. 

Pertama, artifacts yaitu sebuah perusahaan hanya menjadikan seragam sebagai lambang dari perusahaan itu saja. Belum tentu lambang tersebut merefleksikan kultur dari perusahaan itu yang sebenarnya.

Kemudian yang kedua adalah Espoused Values. Ini merupakan budaya dari nilai-nilai dan peraturan. Contoh paling sederhana adalah karyawan pada sebuah minimarket diharuskan murah senyum saat menyapa para pelanggan. 

Maka mindset yang melekat pada kebanyakan orang adalah, setiap mini mart karyawannya memang harus selalu ramah. Karena itu adalah budaya yang melekat pada perusahaan tersebut.

Lalu yang ketiga adalah Basic Assumption and Value. Ini merupakan kultur perusahaan yang paling tinggi dan cenderung sulit diterapkan. 

Perusahaan jenis ini menerapkan semua filosofi dan nilai-nilai dibaliknya ke dalam nafas sehari-hari mereka. Pemilihan seragam kerja juga akan mengalami perubahan. Didesain berdasarkan makna filosofis perusahaan tersebut dan karyawannya diharapkan menjunjung tinggi nilai-nilai tersebut.

Beginilah kira-kira sekilas alasan mengapa seragam kerja bisa menjadi sangat penting bagi karyawan dan perusahaan. 

Maka jadikanlah seragam tersebut sebagai alat untuk menjadi pribadi yang berintegritas tinggi dan menjaga nama baik perusahaan.

Sekian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun