Tingkat Keselamatan Menggunakan Labi-labi
Ta jak bagah, ta pe poek gob
Ta jak bacut-bacut, di pe poek le gob
Artinya, ketika membawa kendaraan dengan kecepatan tinggi, kita akan menabrak orang lain. Ketika membawa kendaraan pelan-pelan, maka kita yang akan ditabrak orang.
Begitulah kurang lebih makna dari kalimat berbahasa Aceh diatas. Memang serba salah. Namun kita semua harus sepakat, tidak boleh kebut-kebutan di jalanan.
Lalu apa menggunakan labi-labi aman dari kecelakaan ? belum tentu.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat kecelakaan labi-labi di jalan. Mari langsung kita ulik.
Pertama, Supir yang Suka Ngebut
Ketika saya duduk di bangku SMP, kebanyakan supir labi-labi didominasi oleh mereka yang masih tergolong muda. Kisaran umur 24 hingga 28 tahun. Semangat nyupir dan mengejar penumpang masih sangat tinggi sekali.
Apalagi jika target penumpangnya adalah anak-anak yang beranjak remaja. Mereka pasti suka dengan supir labi-labi yang kebut-kebutan.
Lain halnya supir labi-labi yang sudah tua, penumpang mereka rata-rata adalah ibu-ibu dan kebanyakan orangtua pula. Yang dipikirkan adalah bagaimana membawa penumpang dengan selamat sampai tujuan. Maka sering kita jumpai, untuk labi-labi jenis ini nampak santai di jalanan.