Mohon tunggu...
Muhammad Nauval
Muhammad Nauval Mohon Tunggu... Perawat - Perawat | Aceh Tulen

Pecinta Kopi Hitam Tanpa Gula

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Menilik Alasan Mengapa Generasi Milenial Tidak Mau Menjadi Petani

7 November 2021   15:53 Diperbarui: 27 Desember 2022   00:15 2471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengalaman Menjadi Petani di Kampung Sendiri [Dokumentasi Pribadi]

Jika dilihat dari ketiga alasan diatas, sudah sepatutnya kita sebagai generasi milenial mulai mengambil peran. 

Kita harus mampu merubah pola pikir agar sektor pertanian di Indonesia, khususnya di kampung masing-masing didominasi oleh para kawula muda alias milenial. Meski begitu, peran sesepuh atau orang tua yang berpengalaman di bidang ini juga harus tetap dilibatkan.

Untuk mengawali langkah tersebut, setidaknya ada tiga cara juga yang mesti dilakukan.

Pertama, Mengubah Mindset

Lahan yang baru siap ditanami [Dokumentasi pribadi]
Lahan yang baru siap ditanami [Dokumentasi pribadi]

Sama seperti yang sudah saya singgung sedikit pada kalimat di atas, yang pertama harus dilakukan adalah mengubah mindset. 

Jangan ada anggapan bahwa bekerja sebagai petani itu memalukan bahkan menganggap sebagai pekerjaan orang miskin.

Di luar sana, Jepang misalnya. Kebanyakan warga di sana bekerja sebagai petani. Bahkan kita lihat, sektor pertanian di negara Jepang sudah sangat canggih.

Lalu apakah kita bisa seperti mereka? Tentu saja bisa.

Melalui program petani milenial inilah kita harus bangkit, inilah momentumnya.

Kedua, Niat dan Belajar Sungguh-sungguh

Belajar  Metode Menanam Hidroponik [Dokumentasi Pribadi]
Belajar  Metode Menanam Hidroponik [Dokumentasi Pribadi]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun