Ada juga yang hanya bersedekah untuk anak yatim. Atau melakukan kenduri kecil-kecilan yang hanya mengundang orang-orang terdekat saja. Semua ini tidak dipaksakan sama sekali. Ini semua tujuannya tetaplah sama, mengirimkan doa untuk almarhum yang telah lebih dulu meninggal dunia.
Samadiah di Meunasah
Salah satu perbedaan lagi adalah, di beberapa kampung samadiah ada juga yang hanya dilakukan di meunasah (surau). Malam pertama hingga ketiga samadiah dilakukan di meunasah, dan pada malam selanjutnya baru akan dilakukan di rumah duka.
Ini semua merupakan perbedaan yang indah. Sebagai masyarakat Aceh saya sangat menghargai adat-adat seperti ini. Meski ada juga beberapa orang yang saling menjatuhkan dan menyalahkan satu sama lain. Namun, sampai saat ini, samadiah terus dilakukan oleh masyarakat Aceh tanpa adanya masalah apa-apa.
Sekian
Terimoeng Geunaseh
AcehÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H