Mohon tunggu...
Muhammad Nauval
Muhammad Nauval Mohon Tunggu... Perawat - Perawat | Aceh Tulen

Pecinta Kopi Hitam Tanpa Gula

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

"Wate Ka Saho", Syair Kreatif ala Pemuda Aceh Bangunkan Warga Saat Sahur Tiba

22 April 2021   23:06 Diperbarui: 23 April 2021   00:00 2915
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tambo (Bedug), Sumber [Steemit]

Irama yang digunakan persis seperti masyarakat Aceh tatkala berdike. Dike ini adalah sebuah tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Aceh saat perayaan maulid. Yaitu dengan melantunkan salawat-salawat kepada Rasulullah SAW dan beberapa syair tentang kisah nabi yang didendangkan sambil menunggu hidangan kenduri maulid dibagikan.

Dike biasanya dilakukan dengan posisi duduk, dan terkadang ada juga yang sambil berdiri.  Dike dilantunkan tanpa musik. Hanya ada beberapa syeih (pemimpin) dan diikuti oleh beberapa anggota lainnya untuk saling berbalas-balasan rima dengan gerakan badan serta kepala yang lincah dan rampak.

Cara inilah yang dilakukan oleh Nisfun Nahar dan teman-temannya. Hal ini mendapat respon positif dari masyarakat setempat.

Viralnya Lagu " Wate Ka Saho"

Pada Ramadan yang lalu. Video Nisfun Nahar dan teman-teman menjadi viral di media sosial. Hal ini pun mendapat respon positif dari seluruh masyarakat Aceh.

Arie Untung Ketika Menyanyikan Lagu
Arie Untung Ketika Menyanyikan Lagu "Wate Ka Saho", Sumber [kumparan]

Tidak hanya itu, video ini juga sempat menjadi eksis di kancah Nasional. Hingga beberapa artis sempat juga menyanyikan lagu tersebut dan diunggah di Instagram miliknya. Sebut saja seperti Arie K Untung. Pelawak asli Indonesia tersebut, sempat mengunggah video dirinya tatkala menyanyikan lagu " wate ka saho" dalam bahasa Aceh.

Mulai dilantunkan di Masjid-masjid Perkotaan hingga ke Desa-desa

Viralnya video tersebut juga disambut baik oleh kalangan pemuda di perkotaan dan pedesaan. Mereka juga mulai mencontoh cara yang dilakukan Nisfun Nahar dan mulai menerapkannya di masjid-masjid di kampung.

Ketika sahur tiba, remaja masjid mulai menghidupkan microfon dan dilantunkanlah syair-syair tersebut dengan maksud membangunkan warga untuk segera sahur. Ada yang menggunakan lirik yang sama persis dengan Nisfun Nahar. Ada juga yang mulai kreatif menciptakan lirik-lirik yang lain.

Budaya Membangunkan Warga Ketika Sahur Versi Jaman Dulu dan Sekarang di Aceh

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun