Hal ini yang kemudian mendorong seseorang rindu dengan masa lalunya. Akhirnya nostalgia menjadi jalan, meski hanya untuk waktu yang singkat, dengan bernostalgia setidaknya perasaan kembali tenang karena hal positif yang terus kita kenang.
Nah kembali lagi ke persoalan awal. Melihat dari tema yang diberikan admin K kali ini, saya menduga jika admin K saat ini juga kepingin nostalgia dengan kenangan masa kecilnya. Namun karena merasa malu, akhirnya admin K memutuskan untuk menyuruh para kompasianer lebih dulu membagikan kisah nostalgianya saat kecil ketika Ramadan. Betul kan ? canda, min.
Baiklah, saya kira sudah cukup basa basinya. Sebenarnya banyak sekali suasana Ramadan masa kecil yang ingin saya bagikan disini. Namun, karena pengaruh ingatan yang sudah terbagi dengan kenangan bersama mantan. Maka, saya akan membagikan beberapa momen saja yang tidak bisa saya lupakan.
Aturan Keluarga, Anak Kecil Boleh Puasa Setengah Hari
Ini momen pertama yang saya masih cukup ingat. Karena masih duduk di kelas satu Sekolah Dasar. Di rumah, saya tidak begitu diwajibkan untuk berpuasa penuh. Ada dispensasi yang diberikan. Saya boleh berbuka jika sudah tidak bisa menahan.
Meski mendapat keringanan, saya juga tidak selemah itu kok. Saya sudah mulai terbiasa berpuasa semenjak sekolah dasar. Bahkan hampir tidak pernah bolong. Meski kadang-kadang ada juga beberapa kali saya berbuka puasa diam-diam. Maklum, kan masih anak-anak. Hehe
Karena ketahuan tidak berpuasa oleh teman-teman begitu memalukan. Akhirnya berbohong menjadi pilihan. Ketika bersama teman berpura-pura puasa, pas sampai rumah langsung berbuka. Haha
Mengikuti Pesantren Kilat Selama Ramadan
Pengalaman ketika mengikuti pesantren kilat saat Ramadan juga menjadi bagian nostalgia yang tidak bisa dilupakan.
Saat saya masih SD, pesantren kilat selama Ramadan rutin diadakan di sekolah-sekolah. Meski hanya seminggu saja, namun suasana tatkala mengikuti pesantren kilat ini begitu saya rindukan.
Biasanya pesantren kilat dimulai pada pukul Sembilan pagi. Selain senang karena selama mengikuti program tersebut bebas memakai pakaian apa saja (tidak diwajibkan memakai seragam sekolah). Di pesantren kilat pelajaran yang diberikan juga berbeda dari hari biasanya.