aku hanya ingin berada di dalam taman mimpinya, berjalan di sampingnya.
sayang, langkahku perlahan melayu bunga matahari di sekitaran.
semua mati,
mati,
mati,
terinjak hasrat butaku
gadis itu membunuh aku dalam taman mimpinya,
membuatku terbaring, bersama darah yang mengalir diserap akar-akar itu
karena aku adalah ancaman baginya
taman itu hanya untuknya seorang,
"Aku hembuskan pintu surgaku, tapi kau serakah."
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!