Studi kelayakan merupakan analisis mendalam yang dilakukan untuk mengevaluasi kemungkinan dan kelayakan pendirian, pengembangan, atau relokasi suatu bangunan. Studi kelayakan puskesmas kecamatan Mekarsari melibatkan analisis kesehatan berupa data jumlah sarana kesehatan, jumlah tenaga kesehatan, dan jumlah puskesmas. Selain itu, juga melibatkan analisis situasi yang bersifat eksternal dan internal. Kemudian juga melibatkan analisis permintaan yaitu klasifikasi puskesmas dan jenis layanan. Dan juga menganalisis kelayakan ekonomi.
Metode yang digunakan yaitu menggunakan metode analisis berbagai aspek yg telah disebutkan, menggunakan data yang telah diperoleh melalui internet.
A. Analisis Kesehatan
Jumlah Sarana Kesehatan di kecamatan Mekarsari menurut dalam angka 2024.
Puskesmas rawat inap 1 dan Puskesmas tanpa rawat inap 1, tidak ada rumah sakit.
Jumlah tenaga kesehatan di kecamatan Mekarsari menurut dalam angka 2024
Dokter 5, perawat 28, bidan 17, farmasi 4, ahli gizi 4.
B. Analisis Situasi
Aspek Eksternal
1. Kebijakan
Studi kelayakan merupakan analisis mendalam yang dilakukan untuk mengevaluasi kemungkinan dan kelayakan pendirian, pengembangan, atau relokasi suatu bangunan. Studi kelayakan puskesmas kecamatan Mekarsari melibatkan analisis kesehatan berupa data jumlah sarana kesehatan, jumlah tenaga kesehatan, dan jumlah puskesmas. Selain itu, juga melibatkan analisis situasi yang bersifat eksternal dan internal. Kemudian juga melibatkan analisis permintaan yaitu klasifikasi puskesmas dan jenis layanan. Dan juga menganalisis kelayakan ekonomi.
Pengembangan dan penguatan sistem perencanaan pembangunan
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) adalah satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam jangka panjang, menengah, dan pendek. Dalam konteks pembangunan kesehatan, pengembangan dan penguatan sistem perencanaan pembangunan dapat membantu dalam mengintegrasikan program-program kesehatan ke dalam rencana pembangunan nasional, regional, dan lokal.
Dengan mengikuti prinsip-prinsip yang tercantum diatas, diharapkan upaya untuk menggerakkan semua unsur pembangunan kesehatan dapat berjalan dengan baik dan mencapai tujuan pembangunan kesehatan yang diinginkan.
2. Demografi
Jumlah penduduk 2023 menurut kecamatan Mekar Sari dalam angka 2024 berjumlah; 18 633 jiwa dan desa Tinggiran Baru yang memiliki jumlah penduduk terbanyak.
Kepadatan penduduk menurut kecepatan Mekar Sari dalam angka 2024; 129,85 jiwa/km2.
Struktur penduduk di Kecamatan Mekar Sari didominasi oleh penduduk usia produktif, yaitu usia 15-64 tahun. Hal ini merupakan potensi yang dapat dimanfaatkan untuk pembangunan Puskesmas Mekar Sari.
Tingkat kesehatan penduduk di Kecamatan Mekar Sari masih tergolong rendah. Hal ini terlihat dari masih tingginya angka kematian ibu dan anak, serta angka kesakitan akibat penyakit menular.
Akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di Kecamatan Mekar Sari masih terbatas. Hal ini terlihat dari masih tingginya angka kunjungan pasien ke Puskesmas Mekar Sari.
Secara umum, aspek demografi di Kecamatan Mekar Sari cukup mendukung pembangunan Puskesmas Mekar Sari. Namun, masih diperlukan upaya untuk meningkatkan tingkat kesehatan penduduk dan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan.
3. Geografi
Puskesmas Mekar Sari berada di wilayah Kecamatan Mekar Sari, Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan. Hal ini perlu diperhatikan dalam menentukan lokasi puskesmas agar mudah diakses oleh masyarakat di wilayah tersebut.
Desa Mekar Sari, tempat berdirinya puskesmas, memiliki luas 1300 Ha. Secara geografis, desa ini berbatasan dengan wilayah lain di sekitarnya
Kecamatan Mekar Sari termasuk ke dalam wilayah pemukiman padat, yaitu sepertiga dari jumlah penduduk Kabupaten Barito Kuala. Hal ini perlu diperhatikan dalam menentukan lokasi puskesmas agar mudah diakses oleh masyarakat.
Dalam menentukan lokasi puskesmas Mekar Sari Kabupaten Barito Kuala, perlu diperhatikan letak geografis wilayah tersebut agar mudah diakses oleh masyarakat dan memudahkan dalam memberikan pelayanan kesehatan
4. Sosial ekonomi
Puskesmas Mekar Sari berada di Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan. Kabupaten Barito Kuala merupakan kabupaten dengan luas wilayah 5.850 km dan jumlah penduduk sebesar 397.000 jiwa. Secara ekonomi, Kabupaten Barito Kuala merupakan kabupaten dengan perekonomian yang cukup maju. Sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan merupakan sektor utama perekonomian di kabupaten ini.
Ketersediaan tenaga kerja di Kabupaten Barito Kuala cukup memadai. Hal ini didukung oleh jumlah penduduk yang cukup besar dan tingkat pendidikan yang relatif tinggi.
Ketersediaan bahan baku di Kabupaten Barito Kuala juga cukup memadai. Hal ini didukung oleh potensi pertanian, perkebunan, dan perikanan yang besar.
Ketersediaan infrastruktur di Kabupaten Barito Kuala relatif memadai. Hal ini didukung oleh pembangunan infrastruktur yang terus dilakukan oleh pemerintah daerah.
Ketersediaan modal di Kabupaten Barito Kuala cukup memadai. Hal ini didukung oleh adanya lembaga keuangan yang beroperasi di kabupaten ini.
Secara umum, aspek sosial ekonomi di Kabupaten Barito Kuala cukup mendukung pembangunan Puskesmas Mekar Sari.
5. Sosial budaya
Puskesmas Mekar Sari berada di wilayah yang memiliki masyarakat yang heterogen. Masyarakat di wilayah ini terdiri dari berbagai suku bangsa dan agama.
Berikut adalah analisis situasi di aspek sosial budaya untuk studi kelayakan Puskesmas Mekar Sari:
Masyarakat di wilayah Puskesmas Mekar Sari memiliki kesadaran terhadap kesehatan yang cukup tinggi. Hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah kunjungan pasien ke Puskesmas Mekar Sari.
Masyarakat di wilayah Puskesmas Mekar Sari memiliki sikap yang positif terhadap pelayanan kesehatan. Hal ini terlihat dari banyaknya masyarakat yang memberikan umpan balik positif terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan oleh Puskesmas Mekar Sari.
Secara umum, aspek sosial budaya di wilayah Puskesmas Mekar Sari cukup mendukung pembangunan Puskesmas Mekar Sari.
6. SDM Kesehatan
Keterampilan Kerja: Syarat jabatan untuk Puskesmas Mekar Sari mencakup penguasaan Standar Operasional Prosedur (SOP) perawatan gigi mulut dan perangkat kerja. Selain itu, juga diperlukan penguasaan prosedur tatalaksana ketatausahaan.
Bakat Kerja: Salah satu syarat jabatan untuk Puskesmas Mekar Sari adalah intelegensia.
Pimpinan Puskesmas: Pimpinan Puskesmas memiliki peran penting dalam menetapkan penanggung jawab dan struktur organisasi Puskesmas.
Dinas Kesehatan Kabupaten: Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Kuala memiliki peran dalam pelaporan dan konsultasi terkait pelayanan kesehatan.
Rekomendasi Akreditasi: Puskesmas Mekar Sari telah mendapatkan rekomendasi akreditasi, yang menunjukkan bahwa Puskesmas ini telah memenuhi kriteria tertentu dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan.
C. Aspek Internal
1. Sarana kesehatan
Puskesmas Mekar Sari memiliki jadwal pelayanan yang terbatas, yaitu Senin-Kamis pukul 07.30-11.00, Jumat pukul 07.30-10.00, dan Sabtu pukul 07.30-10.00. Jadwal pelayanan yang terbatas ini dapat mempengaruhi aksesibilitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Antrian pelayanan di Puskesmas Mekar Sari dapat menjadi masalah, terutama jika tidak dikelola dengan efisien. Hal ini dapat mempengaruhi kepuasan pasien dan efektivitas pelayanan kesehatan.
2. Organisasi
Puskesmas Mekar Sari merupakan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) yang berada di bawah Pemerintah Kabupaten Barito Kuala. Sebagai UPTD, Puskesmas Mekar Sari memiliki tanggung jawab dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.
3. Pendapatan
Rencana Pendapatan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Puskesmas Mekar Sari tahun 2024 mencakup berbagai sumber pendapatan, seperti iuran peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), iuran peserta non-JKN, pelayanan kesehatan non-JKN, dan lain-lain. Pendapatan yang cukup dan terdiversifikasi dapat mendukung pengembangan dan peningkatan pelayanan kesehatan.
4. Kualitas Pelayanan Kesehatan
Penelitian di Puskesmas Mekar Sari menunjukkan bahwa kompetensi, motivasi, dan kualitas pelayanan kesehatan berpengaruh terhadap minat kembali pasien hipertensi untuk berobat. Meningkatkan kompetensi, motivasi, dan kualitas pelayanan dapat meningkatkan kepuasan pasien dan efektivitas pelayanan kesehatan.
6. Masalah Stunting
Tingginya angka stunting di Kabupaten Barito Kuala menjadi perhatian. Meskipun tidak secara langsung terkait dengan Puskesmas Mekar Sari, penanganan stunting dapat menjadi bagian dari upaya promosi kesehatan yang dilakukan oleh puskesmas dan melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, masyarakat, dan lembaga terkait.
D. Analisis Permintaan
1. Klasifikasi puskesmas
Puskesmas Mekar Sari dapat diklasifikasikan sebagai puskesmas tipe B berdasarkan jumlah penduduk yang dilayani dan jenis pelayanan yang disediakan
2. Jenis layanan
Puskesmas Mekar Sari menyediakan berbagai jenis layanan kesehatan, seperti pelayanan kesehatan ibu dan anak, pelayanan kesehatan masyarakat, pelayanan gizi, pelayanan kesehatan lingkungan, dan pelayanan kesehatan jiwa.
3. Analisis Kelayakan Ekonomi
NPV adalah selisih antara nilai sekarang (present value) dari arus kas masuk (cash inflow) dan arus kas keluar (cash outflow) dari suatu proyek. Suatu proyek dikatakan layak secara ekonomi apabila NPV-nya positif.
IRR adalah tingkat diskonto yang menyamakan nilai sekarang dari arus kas masuk dan arus kas keluar dari suatu proyek. Suatu proyek dikatakan layak secara ekonomi apabila IRR-nya lebih tinggi dari tingkat diskonto yang digunakan.
Payback period adalah jangka waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan seluruh biaya investasi dari suatu proyek. Suatu proyek dikatakan layak secara ekonomi apabila payback period-nya lebih pendek dari jangka waktu yang ditetapkan.
Berdasarkan contoh hasil data yang didapat yaitu;
- Biaya investasi sebesar Rp 10.000.000.000
- Arus masuk Kas Tahunan Rp 2.500.000.000
- Arus keluar Kas Tahunan Rp 1.250.000.000
- Tingkat Diskonto 10%
- NPV Rp 1.250.000.000
- IRR 15%
- Playback 4 tahun
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis situasi dalam aspek eksternal maupun internal dan finansial tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengembangan puskesmas Mekar Sari kabupaten Barito Kuala LAYAK untuk dikembangkan.
DAFTAR PUSTAKA
Himetris, N. Urgensi Kontinuitas Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (Rpjpn) Pada Era Reformasi Menurut Perspektif Fiqh Siyasah (Bachelor's thesis, Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta).
Kecamatan Mekar Sari Dalam Angka 2024 -- BPS Kabupaten Barito Kuala https://baritokualakab.bps.go.id/publication/2024/09/24/f63079b8454d75de9cb95d97/kecamatan-mekar-sari-dalam-angka-2024.html
Mahi, I. A. K., Trigunarso, S. I., & SKM, M. K. (2017). Perencanaan Pembangunan Daerah Teori dan Aplikasi. Kencana.
Sitania, F. D., & Wicaksana, R. A. (2021, October). Studi Kelayakan UPT Puskesmas Z. In Talenta Conference Series: Energy and Engineering (EE) (Vol. 4, No. 1).
Studi Kelayakan Rumah Sakit Update Permenkes No 14 Tahun 2021 https://galihendradita.wordpress.com/strategic-management/studi-kelayakan-rumah-sakit/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H