Nama             : Muhammad Nahdi
Nim               : 2410416110002
Program Studi    : S1 Geografi
Kelas              : B
Fakultas          : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
PTN Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â : Universitas Lambung Mangkurat
Mata Kuliah       : Pengantar Lingkungan Lahan Basah
Dosen Pengampu : Dr. Rosalina Kumalawati, S.Si., M.Si.
Lahan basah merupakan salah satu wilayah terbesar di permukaan bumi. Lahan basah atau wetland adalah wilayah-wilayah dimana tanahnya jenuh dengan air baik bersifat permanen atau musiman. Wilayah-wilayah itu sebagian atau seluruhnya kadang-kadang tergenangi oleh lapisan air yang dangkal.Â
Digolongkan ke dalam lahan basah ini, diantaranya adalah rawa-rawa, payau, dan gambut. Air yang menggenangi lahan basah dapat tergolong ke dalam air tawar, payau, atau asin. Lahan basah memiliki banyak manfaat bagi manusia, sehingga pemanfaatannya perlu dilakukan secara bijaksana.
Pada kesempatan tugas prodi geografi matkul pengantar lingkungan basah mengenai kuesioner pemanfaatan dan pengembangan lahan basah, maka saya Muhammad Nahdi dari prodi geografi akan melakukan  pengumpulan informasi kepada beberapa responden agar mendapatkan tanggapan melalui wawancara pribadi. Berikut beberapa wawancara yang saya lakukan di kecamatan mandastana , kabupaten Barito,Kalsel Â
Dalam wawancara bersama bapak Hadi beliau adalah seorang petani Serta juga memiliki tanaman tanaman seperti sayur dan beberapa tanaman lainnya  beliau mengatakan bahwa daerah kecamatan mandastana sangat sangat idelan untuk menanam berbagai jenis tanaman terutama padi dikarenakan tempatnya yang sangat cocok untuk bertani apalagi di tahun ini air sangat mendukung untung proses bertani sehingga mendukung hasil panen yang sangat melimpahÂ
Bapak Sani ialah sekarang petani sekaligus seorang pekebun jeruk beliau mengatakan ditahun ini pertanin dan perkebunan sangat melimpah sehingga dapat mencukupi untuk kebutuhan Sidin sehari hari , tidak seperti tahun tahun sebelumnya yang selalu gagal panen dikarenakan volume air yang tidak mau turun sehingga beliau dan petani lainnya selalu mengalami gagal panenÂ
Bapak Syahida ialah seorang petani beliau berkata sangat bersyukur dikarenakan panen tahun ini sangat bagus dan melimpah dan berharap tahun tahun selanjutnya jugaa begini sehingga dapat memenuhi kebutuhan Sidin setiap hariÂ
Kaka Surya ialah sekarang pekebun jeruk yang muda beliau baru saja merintis perkebunan jeruk yang lumayan banyak menurut beliau masalah terbesar dalam berkebun jeruk di wilayah ini ialah tingkat air ,karna beliau pernah sekali gagal dalam berkebun jeruk karena volume air yang sangat tinggi sehingga tanaman jeruk beliau mati dan harus menanam kembali ,dan sekarang tanaman beliau sudah lumayan besar kembaliÂ
Bapak jali beliau merupakan petani sekaligus wirausaha menurut beliau panen tahun ini sangat memuaskan karna ditahun ini hasil tanaman padi sangat melimpah dan Sidin juga berharap pemerintah lebih memerhatikan rakyatnya sehingga kemungkinan gagal panen kedepannya sangat minim tidak seperti tahun tahun terdahuluÂ
Ka Aini beliau merupakan seorang yang biasa menggambil upah di tempat orang orang yang lagi panen ,panen padi panen jaruk dan sebagainya menurut beliau dengan hasil padi yang sangat bagus di tahun ini membuat beliau memiliki banyak pekerjaan yang dapat di kerjakan karna banyak sekali orang orang yang mau memakai jasa beliauÂ
Ibu Hadi beliau adalah istri dari seorang petani yang memiliki lahan sangat banyak di daerah ini serta memiliki penangkaran ikan seperti ikan haruan dan papuyu ,menurut beliau dengan hasil panen yang melimpah hal ini dapat memberikan keuntungan bagi petani petani seperti beliau dan berharap tahun tahun seterusnya hasil juga melimpah ,untuk ikam dapat di jual agak dapat memenuhi kebutuhan sehari hari juga  Atau di konsumsi sendiriÂ
Paman Ojo beliau adalah seorang penjual pentil sekaligus seorang petani ,menurut beliau dengan pemanfaatan lahan basah yang sangat baik maka akan menghasilkan hasil yang baik seperti pertanian di desa ini ,dengan hasil yang melimpah dapat membantu perekonomian warga disini dan dapat menambah omset beliau dikarenakan para warga memiliki cukup uang untuk membeli pentolÂ
 Beberapa kesimpulan yang dapat saya tarik ialahÂ
1. Potensi Ekonomi Lahan Basah:
1- Pertanian dan Perkebunan: Sebagian besar responden menyebutkan bahwa lahan basah di kecamatan mandastana memiliki banyak sekali potensial di berbagai bidang seperti pertanian padi, karena lahan tersebut memiliki kelembapan yang ideal. Selain itu, perkebunan tanaman seperti jeruk , sayur sayuran ,singkong , dan buah-buahan yang dapat di kembangkan di wilayah iniÂ
2- Perikanan: Banyak responden yang menekankan potensi perikanan diwilayah ini khususnya budidaya ikan seperti haruan ( gabus ), dan papuyu , karena memiliki daya tahan yang kuat diwilayah tersebutÂ
3- Ekowisata: Sebagian kecil responden melihat potensi pengembangan ekowisata yang mengandalkan keunikan ekosistem lahan basah, terutama untuk menarik wisatawan dengan minat khusus pada keanekaragaman hayati dan lingkungan seperti pertanian dan kebun jeruk sebagai contoh ialah pariwisata petik jeruk sepuasnya
2.)Permasalahan yang Dihadapi:
1. - Alih Fungsi Lahan: Banyak responden mengeluhkan alih fungsi lahan basah menjadi area permukiman dan industri, yang mengancam keberlanjutan ekosistem alami serta mencemari lingkungan yang dapat menyebabkan seringnya gagal panenÂ
2- tingginya volume air dan Polusi Air: adalah satu masalah yang banyak dikeluhkan adalah tingginya volume air sungai yang sering mengakibatkan para petani mengalami gagal panen dan pembuangan limbah yang menyebabkan pencemaran air di lahan basah.
3. - Minimnya Dukungan Infrastruktur: Responden juga menyatakan bahwa akses ke lahan basah yang potensial belum didukung infrastruktur yang memadai, seperti jalan dan fasilitas pengolahan hasil pertanian ,perkebunan dan perikanan sehingaa dalam hal ini para petani tidak dapat memaksimalkan potensi dari lahan basah itu sendiri ,
3). Arah Pengembangan Pemanfaatan Lahan Basah:
1. - Rehabilitasi Ekosistem: Banyak responden mendukung adanya program rehabilitasi lahan basah, seperti penanaman kembali vegetasi alami dan upaya pengendalian alih fungsi lahan agar tetap berkelanjutan.
2. - Pendampingan dan Pelatihan: Banyak yang menyarankan pemerintah dan pihak terkait untuk memberikan pelatihan dan pendampingan teknis bagi masyarakat setempat dalam memanfaatkan lahan basah secara lebih produktif dan berkelanjutan.
3. - Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan: Responden berharap ada pembangunan infrastruktur yang mendukung kegiatan ekonomi di lahan basah, tanpa merusak ekosistemnya, seperti jalan ramah lingkungan dan fasilitas pengelolaan limbah.
Kesimpulan dari hasil responden ini menunjukkan bahwa lahan basah di Pelaihari memiliki potensi ekonomi yang besar, namun permasalahan lingkungan dan alih fungsi lahan menjadi tantangan utama. Arah pengembangan yang diusulkan melibatkan pendekatan yang lebih berkelanjutan dan holistik agar lahan basah tetap produktif tanpa merusak ekosistemnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H