Mohon tunggu...
Muhammad Nahdi
Muhammad Nahdi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Berolahraga dan bermain game

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Interview pemanfaatan lahan basah kepada Beberapa Narasumber di Daerah Kecamatan Mandastana

10 Oktober 2024   16:43 Diperbarui: 10 Oktober 2024   17:03 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2.)Permasalahan yang Dihadapi:

1. - Alih Fungsi Lahan: Banyak responden mengeluhkan alih fungsi lahan basah menjadi area permukiman dan industri, yang mengancam keberlanjutan ekosistem alami serta mencemari lingkungan yang dapat menyebabkan seringnya gagal panen 

2- tingginya volume air dan Polusi Air: adalah satu masalah yang banyak dikeluhkan adalah tingginya volume air sungai yang sering mengakibatkan para petani mengalami gagal panen dan pembuangan limbah yang menyebabkan pencemaran air di lahan basah.

3. - Minimnya Dukungan Infrastruktur: Responden juga menyatakan bahwa akses ke lahan basah yang potensial belum didukung infrastruktur yang memadai, seperti jalan dan fasilitas pengolahan hasil pertanian ,perkebunan dan perikanan sehingaa dalam hal ini para petani tidak dapat memaksimalkan potensi dari lahan basah itu sendiri ,

3). Arah Pengembangan Pemanfaatan Lahan Basah:

1. - Rehabilitasi Ekosistem: Banyak responden mendukung adanya program rehabilitasi lahan basah, seperti penanaman kembali vegetasi alami dan upaya pengendalian alih fungsi lahan agar tetap berkelanjutan.

2. - Pendampingan dan Pelatihan: Banyak yang menyarankan pemerintah dan pihak terkait untuk memberikan pelatihan dan pendampingan teknis bagi masyarakat setempat dalam memanfaatkan lahan basah secara lebih produktif dan berkelanjutan.

3. - Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan: Responden berharap ada pembangunan infrastruktur yang mendukung kegiatan ekonomi di lahan basah, tanpa merusak ekosistemnya, seperti jalan ramah lingkungan dan fasilitas pengelolaan limbah.

Kesimpulan dari hasil responden ini menunjukkan bahwa lahan basah di Pelaihari memiliki potensi ekonomi yang besar, namun permasalahan lingkungan dan alih fungsi lahan menjadi tantangan utama. Arah pengembangan yang diusulkan melibatkan pendekatan yang lebih berkelanjutan dan holistik agar lahan basah tetap produktif tanpa merusak ekosistemnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun