1. Beban pekerjaan.
Inanike Agusta dan Ipda Andik, kedua-duanya, sama-sama mencintai pekerjaannya. Inanike Agusta melakoni pekerjaannya keliling dunia dengan gembira, sedangkan Ipda Andik - namanya juga pengawal dimana-mana melakoni pekerjaan dengan serius. Tampaknya faktor beban pekerjaan membuat Inanike Agusta tampil lebih prima ke media. Media pasti memilih menurut seleranya.
2. Profesi
Selama tidak mengganggu pekerjaannya, Inanike Agusta sebagai pramugari lebih mudah di wawancarai di sela-sela tugasnya. Sementara Ipda Andik harus bersembunyi dari media. Selain tuntutan pekerjaan: pengawal harus jauh dari pemberitaan, pelajaran dari Briptu Norman Kamaru yang gagal bersinar setelah alih profesi sudah cukup memberi dia pelajaran untuk menjaga jarak dengan media.
3. Media
Pekerja media lebih banyak yang berjenis kelamin laki-laki. Bagi mereka, mendekat kepada Inanike Agusta lebih banyak memberi harapan untuk mendapatkan pacar atau istri daripada mendekati Ipda Andik.
4, Kesan
Ipda Andik dengan pistol di tangan lebih membuat takut awak media. Berbeda dengan Inanike Agusta yang memcangklong make up di dalam tasnya.
Sudah, sekian saja.
Selamat siang