"Tapi kamu jangan terlalu berharap kepadanya. Jangan sampai kau terlalu jatuh hati padanya."
     "Kenapa Mom aku sangat mencintainya, dialah malaikat penolongku, sejak itu aku sangat menyayanginya."
      "Kamu harus tahu, Lauren. Kita ini siapa dan dia siapa. Jangan sampai kamu jatuh disaat posisi dipuncak tertinggi. Itu sungguh penyakitkan, Lauren. Kita hanya orang biasa, kita harus tahu Lauren. Jangan sampai kita merendahkan harga diri kita."
      Lauren  diam dan menunduk.Â
      "Tapi Mom, putri Mary dan pangeran frederik. Padahal putri Mary hanya perempuan biasa menikah dengan pangeran dari Denmark. Seperti halnya juga, Putri Mette-Marit menikah dengan pangeran Haakon. Putri Matte-Marit hanya seorang pelayan dan single parent."
      Mrs. Stephani menatap Lauren, mata lauren berkaca-kaca. Ait mata mendesak keluar. Akhirnya satu tetes keluar dari sudut matanya kemudian derai air mata tak bisa dibendung.
      "Apakah salah jika orang miskin jatuh cinta? Apakah cinta mengenal kasta? Jika memang cinta mengenal kasta, apakah arti cinta sesungguhnya?"      Â