Baju pahlawan yang dikenakan oleh dosen dan mahasiswa sangat beragam, mulai dari pakaian bung tomo, M. Thabrani, Imam Bonjol, Thomas Matulessy, dan Bagindo Azizchan.
Parade busana dilanjut dengan penampilan dari para dosen setiap program studi dengan memberikan penampilan yang berbeda, terdapat yang menampilkan parikan, menembang dan jula juli.Â
Para mahasiswa yang kagum dengan penampilan para dosen yang berbeda dari biasanya. Mereka hanya sering melihat dosen mengajar saja, tanpa pernah melihat para dosen menampilkan sebuah pertunjukkan atau mungkin bakat dari para dosen yang dipendam sehingga membuat mahasiswa terkejut dan terkagum-kagum.
Selain dari dosen, mahasiswapun tak mau kalah. Mereka dari setiap program studi memberikan penampilan terbaiknya.Â
Mulai dari beryanyi Bersama-sama oleh program studi Pendidikan matematika, musikalisasi puisi oleh program studi fisika, Bahasa inngris dan Pgsd serta teatrikal drama balada terbunuhnya atmokarpo dari program studi Pendidikan Bahasa Indonesia. Seluruh mahasiswa terkesima dan takjub dengan penampilan dari rekan mahasiswa lainnya.
Acara terakhir berupa cerdas cermas, Dimana setiap program studi menunjuk salah satu perwakilan untuk bertanding.Â
Kegiatan ditutup dengan pembagian hadiah kepada para pemenang dari setiap mata lomba, "kegiatan seperti ini merupakan kegiatan yang sangat menarik karena dapat menumbuhkan rasa kecintaan terhadap daerah dan juga negara serta sebagai momentum pengingat Sejarah" tutur Handi salah satu mahasiswa disela-sela kegiatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H