Mohon tunggu...
Muhammad Mirza
Muhammad Mirza Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Agroteknologi Universitas Sebelas Maret

Saya adalah penulis yang memiliki minat besar pada isu-isu sosial, pendidikan, dan lingkungan. Saat ini, saya sedang aktif dalam berbagai kompetisi penulisan dan video yang berfokus pada teknologi untuk pendidikan dan dampak lingkungan terhadap kesehatan. Saya percaya bahwa generasi muda memiliki peran penting dalam menciptakan perubahan positif, khususnya melalui inovasi teknologi dan kearifan lokal. Mari bersama wujudkan Indonesia Emas 2045 dengan solusi yang berkelanjutan dan berdampak!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memadukan Kearifan Lokal Internasional untuk Mewujudkan Pertanian Berkelanjutan

22 September 2024   22:04 Diperbarui: 22 September 2024   22:09 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Solusi Alternatif Berbasis Kearifan Lokal

  • Peningkatan Sistem Agroforestri Berbasis Teknologi

Pemanfaatan teknologi modern, seperti sensor kelembaban tanah dan pengelolaan air berbasis satelit, dapat meningkatkan efisiensi sistem agroforestri. Dengan data real-time, petani dapat mengelola sumber daya alam mereka dengan lebih baik dan meminimalisir dampak perubahan iklim.

  • Pelatihan dan Pengembangan Kapasitas Petani

Pendidikan mengenai praktik pertanian tradisional yang telah terbukti, seperti rotasi tanaman dan terasering, harus diperkenalkan kembali dengan memadukan ilmu pengetahuan modern. Pelatihan petani di daerah rentan dapat meningkatkan ketahanan pangan lokal dan mengurangi ketergantungan pada praktik pertanian yang merusak. Hal lain yang harus dituju.

  • Diversifikasi Pertanian Berkelanjutan

Penggabungan beberapa praktik kearifan lokal internasional dalam satu wilayah pertanian dapat memperkuat ketahanan ekosistem. Misalnya, menggabungkan sistem agroforestri dengan rotasi tanaman dapat membantu menjaga keanekaragaman hayati dan menjaga kesuburan tanah untuk jangka panjang.

  • Mengandalkan dan mengembangkan sistem penanaman bibit dengan produk lokal

Sistem pesemaian bibit biasanya dilakukan dengan mempertahankan genetika yang sudah ditanamkan pada tanaman induk sebelumnya. Sistem tersebut dapat mendukung hasil dari kualitasnya seperti tahan terhadap iklim yang berada di daerah tersebut, ketahanan terhadap serangan OPT, massa panen yang singkat, dan memiliki karakteristik yang unggul. Sehingga petani dapat mengedepankan untuk memastikan hasil panen yang lebih konsisten dan berkualitas.

Kearifan lokal yang melekat pada sistem pertanian Indonesia

Menurut data BPS tahun 2023 pada bulan desember petani di Indonesia yang sudah menggunakan alsintan modern dan teknologi digital sebanyak 13,12 juta petani dengan presentase 46,84%. kearifan lokal masih tetap melekat dalam pengelolaan lahan pertanian di berbagai daerah. Kearifan lokal yang berpatok pada ilmu pengetahuan dan praktik yang diwariskan secara turun-temurun, yang telah terbukti efektif dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan meningkatkan keberlanjutan pertanian. Oleh karena itu potensi sinergi perlu dilakukan seperti mengkombinasi antara teknologi dengan pertanian yang masih mengandalkan sistem turun menurun, cara yang mungkin bisa dilakukan yaitu dengan pengembangan sistem pertanian berkelanjutan yang memanfaatkan keunggulan teknologi sekaligus mempertahankan aspek-aspek positif dari praktik-praktik lokal seperti menjaga biodiversitas dan ketahanan pangan lokal. Lalu mengkonsepkan penggunaan data digital yang dapat mendukung atau mempermudah para petani dalam menilai untuk mengambil keputusan yang baik, misalnya memonitor kelembaban dan pH tanah melalui device hp yang kemudian sambil memadukan teknik tradisional untuk menjaga kesuburan dan kesehatan tanah. Menggabungkan teknologi modern dengan kearifan lokal adalah langkah penting untuk memperkuat pertanian berkelanjutan di Indonesia. Dengan memanfaatkan teknologi untuk mendukung praktik-praktik tradisional yang ramah lingkungan, pertanian di Indonesia bisa menjadi lebih kuat, efisien, dan tetap menghargai nilai-nilai lokal yang menjaga keseimbangan alam. Penggunaan data digital dalam pengambilan keputusan akan membantu petani berkembang lebih baik tanpa harus meninggalkan praktik-praktik yang selama ini sudah terbukti mendukung keberlanjutan dan ketahanan pangan.

Pertanian berkelanjutan dengan memanfaatkan kearifan lokal internasional adalah kunci untuk menghadapi tantangan perubahan iklim dan ketahanan pangan global. Dengan mengadopsi praktik-praktik tradisional yang telah terbukti, seperti agroforestri, terasering, dan rotasi tanaman, dan menggabungkannya dengan teknologi modern, kita dapat menciptakan sistem pertanian yang lebih tangguh dan ramah lingkungan. Pendekatan ini tidak hanya melestarikan ekosistem, tetapi juga menjaga keberlanjutan ekonomi dan sosial masyarakat pedesaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun