Mohon tunggu...
muhammad mifta khussurur
muhammad mifta khussurur Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA PGSD UNISNU JEPARA

-

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Pendidikan kewarganegaraan sebagai upaya mencegah radikalisasi dikalangan generasi muda

6 Januari 2025   00:28 Diperbarui: 6 Januari 2025   00:28 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

PENDAHULUAN

Pada saat ini dunia menghadapi

banyak masalah social, ekonomi, dan

politik dalam era globalisasi. Radik-

alisme adalah salah satu masalah yang

semakin mendesak dan memerlukan

solusi segera. Radikalisme membah-

ayakan keamanan negara dan stabilitas

sosial dan budaya Indonesia.

Ancaman radikalisme merupakan isu

global yang semakin mengkha-

watirkan, dan Indonesia tak luput dari

dampak nya. Lebih mengkhawatirkan

lagi, kelompok rentan yang kini men-

jadisasaran utama adalah generasi

muda, khususnya pelajar. Untuk

mengatasi masalah iniPendidikan

kewarganegaraan (PKN) menjadi

salah satu metode untuk mengatasi

danmencegah radikalisme. Pendi-

dikan kewarganegaraan (PKN) tidak

hanya sekedar matapelajaran formal,

melainkan merupakan banteng perta-

hanan pertama dan yang krusial dalam

mencegah penyebaran paham radik-

alisme dikalangan pelajar.

Esai ini bertujuan untuk memahami

bagaimana peran Pendidikan kewar-

ganegaraan dalammencegah penye-

baran paham radikalisme dikalangan

generasi muda.

PEMBAHASAN

A. Pengertian radikalisme

Radikalisme berasal dari kata

"radix" yang berarti akar.

Secara Umum, radikalisme mengacu p-

adaproses atau pemahaman yang men-

erapkan sistem kepercayaan ekstrem,

termasuk membenarkan dan mengg-

unakan kekerasan sebagai carauntuk

mempengaruhi perubahan sosial atau-

politik. Dalam konteks ini, radikalisme

ditandai dengan upayamelakukan per-

ubahan yang drastis dan cepat dalam

sistem sosial atau politik, sering kali

dengan menggunakan kekerasan seba-

gai metode pelaksanaannya. (Abraham

et al., 2022) .

Radikalisme adalah fenomena

yang dapat mengancam stabilitas sos-

ial dan keamanan suatu negara. Di Ind-

onesia, upaya pencegahan radikalisme,

terutama di kalangan anak muda,men-

jadi sangat penting. Salah satu metode

untuk mencegah penyebaran paham

radikal adalah melalui pendidikan

kewarganegaraan. Pendidikan kewar-

ganegaraan tidak hanya bertujuan

untuk memberikan pengetahuan ten-

tang hak dan kewajiban sebagai warga

negara, tetapi juga untuk membentuk

karakter dan nilai-nilai yang positif

pada generasi muda.( Barus, E. S. L. ,

2024)

B. Peran pendidikan

kewarganegaraan dalam

menangani radikalisne

Pendidikan kewarganegaraan

memiliki peran yang sangat pentin-

g dalam meningkatkan kedisiplinan

masyarakat, bangsa, dan negara. Ter-

utama pada kalangan pelajar, pendi-

dikan kewarganegaraan membantu

membangun moralitas dan pengh-

argaan terhadap orang tua dan sesama.

pendidikan kewarganegaraan memb-

ahas hubungan antara individu dengan

organisasi politik, sosial, dan ekonomi

yang terstruktur dengan baik, serta

hubungan individu denganbangsa.

Definisi ini menegaskan bahwa pe-

ndidikan kewarganegaraan adalah-

bagian dari ilmu politik yang memb-

ahas kewajiban, hak, dan keisti-

mewaan warga negara (Mahdiyah et

al.,2023) .

Peran pendidikan kewarga-

negaraan dalam menangani radik-

alisme di kalangan remaja sangat pen-

ting. Melalui PKn, nilai-nilai seperti

toleransi, kebajikan, dan pengho-

rmatan terhadap perbedaan dapat dit-

anamkan secara sistematis. Ini

membantu mengembangkan pema-

haman yang mendalam tentang plura-

lisme dan pentingnya menghargai

keberagamandalammasyarakat.(Ari-

anti, A. 2024) .

C. Strategi dalam menangani

radikalisme di kalangan

generasi muda

Strategi dalam menangani

radikalisme adalah dengan mempe-

rkuat pendidikan kewarganegaraan

yang berfokus pada pengajaran

nilai-nilai toleransi, pluralisme, dan

perdamaian. Pendidikan kewarga-

negaraan yang didasarkan pada

nilai-nilai Pancasila memainkan peran

strategis dalam membangun kesadara-

nkolektif masyarakatakan pentingnya

menjaga persatuan dan keharmonisan

ditengah keragaman.

Pendidikan kewarganegaraan

harus mampu menginternalisasi nilai-

nilai Pancasila dalam diri setiap

warga negara, sehingga mereka

dapat menjadi individu yang memi-

liki pemahaman yang kuat tentang

hak dan kewajibannya sebagai

warga negara Indonesia.Pendidikan

ini juga berfungsi untuk menanamkan

sikap kritis terhadap paham-paham

radikal yang bertentangan dengan

nilai-nilai kebangsaan. Deradik-

alisasi melalui Pendidikan Kewarga-

negaraan berbasis Pancasila dapat dila-

kukan melalui pendekatan yang terst-

ruktur dan komprehensif. Beberapa-

strategi yang dapat diimplementa-

sikan meliputi, Pendidikan nilai-nilai

Pancasila harus dimulai sejak dini,baik

di lingkungan keluarga, sekolah, mau-

pun masyarakat.Nilai-nilai seperti tol-

eransi, gotong-royong, dan kebhi-

nekaan harus diajarkan kepada anak-

anak sejak kecil agar mereka tum-

buh menjadi individu yang mengh-

argai perbedaan dan menolak segala

bentuk kekerasan atau fanatisme

sempit. Pendidikan ini dapat dila-

kukan melalui pelajaran formal mau-

pun kegiatan ekstrakurikuler yang

mendorong partisipasi aktif peserta

didik dalam kehidupan sosial. . Dengan

demikian, peserta didik dapat menge-

tahui dan belajar secara mandiri tentang

pentingnya Pancasila dalam kehidupan

berbangsa dan bernegara serta ba-

gaimana mereka dapat berkontribusi

dalam memerangi radikalisme(Widodo,

2019) .

PENUTUP

Dari essai diatas dapat disim-

pulkan bahwa Pendidikan kewarga-

negaraan memegangperan penting

dalam melawan radikalisme di kala-

ngan remaja. Dengan memahami nilai-

nilaiyang terkandung di dalam Pen-

didikan kewarganegaraan dapat

mencegah dan melawanpenyebaran

radikalisme di kalangan remaja.

Daftar pustaka

Abraham, A. B., Rahmah, F., Mirani,

A. N., Nurlanda, B. Y., Imani,

P. S., & Satino. (2022) .Penan-

gkalan radikalisme di era dig-

ital dalam kehidupan bermas-

yarakat melalui nilai-

nilai bela negara. Jurnal

Kewarganegaraan, 6(1),

866--874.

https://journal.upy.ac.id/index.

php/pkn/article/view/2643

Arianti, A., Salsabilla, E., Adhim, M.

F., Hendri, N. A. W., Fitri, N.

A., Febriani, S., & Hudi,I.

(2024) . Peran Pendidikan

Kewarganegaraan dalam

Mencegah Radikalisme di

Kalangan Remaja GenZ. Katal-

isPendidikan: Jurnal IlmuPend-

idikandan Matematika,1(3),

226-232.

Barus, E. S. L., Sembiring, I., Siboro, I.

P. B., Haloho, J., Simanjuntak,

R. M. B., Sianturi, T.C., &

Pardede, W. (2024) . PENDI-

DIKAN KEWARGA-

NEGARAAN SEBAGAI

MEDIA PENCEGAHAN

RADIKALISME DI KALA-

NGAN PELAJAR. Jurnal

Intelek Insan Cendikia, 1(10),

6576-6581.

Mahdiyah, A., Sudirman, C.

S., & Widiyanti, D. A.

(2023) . Peran pendidikan

kewarganegaraan dalam

membangun bangsa di era

modern. Jurnal Indigenous

Knowledge, 2(3), 254--258.

https://doi.org/10.33487/edum-

aspul.v6i1.2318

Widodo, P. (2019) . ModerasiAgama

dan Pemahaman Radikalismedi

Indonesia. 15(5), 9--14.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun