Mohon tunggu...
Muhammad Maulana
Muhammad Maulana Mohon Tunggu... Atlet - Pelajar

saya hobby melakukan kegiatan positif dan gemar menolong orang yang kesusahan😊🤲🏽

Selanjutnya

Tutup

Nature

Pengenalan Bunga Telang secara Lebih Dalam

20 Agustus 2024   08:49 Diperbarui: 6 September 2024   08:48 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Regulasi kolesterol, penghambatan adipogenesis dan hiperlipidemia.

4. Anti-kanker

Taman Mini Bunga Telang SMAN 1 Jombang
Taman Mini Bunga Telang SMAN 1 Jombang

Salah satu kelebihan dan juga bisa dikatakan sebagai kekurangan bunga telang sebagai minuman herbal adalah warnanya. Bunga telang ini menunjukkan warna biru-ungu pekat yang mungkin tidak disukai secara inderawi. Hingga saat ini belum ada laporan terkait konsentrasi biru alami yang terdapat pada bunga telang. Tantangan kedua, walau tipis, bunga telang masih memberikan ciri khas aroma dan rasa yang mungkin tidak disukai sebagian orang. Akan tetapi, rasa dan aroma ini relatif mudah ditutupi dengan penambahan flavor. 

Di berbagai restoran yang menyajikan minuman herbal ini biasanya ditambahkan dengan serai, jeruk nipis, lemon dan buah-buahan lainnya yang dapat menutupi ciri khas aroma dan rasa minuman ini. Penambahan jeruk nipis atau lemon ini juga dapat meningkatkan keasaman yang dapat menyebabkan warna menjadi ungu serta meningkatkan kestabilan antosianin. 

Hal ini dapat disimpulkan bahwa produksi minuman bunga telang sebagai minuman untuk mengendalikan gula darah adalah yang paling potensial. Hal ini juga didukung oleh beberapa karakteristik positif bunga telang seperti relatif stabil pada pH produk pangan dan terhadap panas selama proses. Selain itu, manfaat bunga telang yang dapat dimanfaatkan sebagai antidiabetes, anti kanker, dll tersebut masih memerlukan serangkaian penelitian baik meliputi isolasi, karakterisasi, biovailabilitas, dan uji klinis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun