Hukum Nuremberg diterapkan secara ketat, dengan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar. Ini menciptakan suasana ketakutan dan ketidakpastian di kalangan masyarakat, serta memperkuat kontrol Nazi atas kehidupan sehari-hari.
sikap anti-intelektual yang diusung oleh Nazi. Mereka menolak ide-ide yang bertentangan dengan pandangan mereka dan menciptakan lingkungan di mana tidak ada toleransi terhadap perbedaan pendapat.
Dengan menekan pemikiran kritis dan independen, Nazi berusaha untuk mengontrol narasi dan mencegah munculnya oposisi. Ini juga membantu mereka untuk mempertahankan kekuasaan tanpa tantangan.
Nazi menggunakan propaganda secara luas untuk menyebarkan ideologi mereka. Media dikendalikan, dan semua bentuk kritik terhadap pemerintah dianggap sebagai tindakan subversif yang harus dihukum.
pandangan Nazi mengenai masyarakat yang baik, yang mereka anggap harus terdiri dari ras murni. Mereka percaya bahwa pemurnian ras adalah tugas negara.
Keyakinan ini didasarkan pada ideologi bahwa hanya dengan mempertahankan ras murni, Jerman dapat mencapai kejayaan dan kekuatan. Ini menciptakan legitimasi bagi tindakan kekerasan dan diskriminasi.
Nazi mempromosikan pemurnian ras melalui pendidikan, propaganda, dan kebijakan pemerintah. Mereka juga bersiap untuk berperang demi mendapatkan "Living Space" yang lebih luas untuk ras Arya.
eksistensi ras dan tugas negara dalam mempromosikan pemurnian ras. Negara dianggap bertanggung jawab untuk meningkatkan populasi ras Arya.