Mohon tunggu...
M. Mada Gandhi
M. Mada Gandhi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Karena hidup adalah fana maka menulis menjadi sangat berguna

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Zul-Rohmi di Tahun Ketiga: Food Estate Labangka dalam Cluster Pengembangan Industri NTB

13 Mei 2021   13:16 Diperbarui: 13 Mei 2021   13:53 545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Smelter/pabrik pengolahan  khusus besi memang belum ada di Indonesia (?), (setidaknya di pulau Jawa atau Sumatera). Dalam Blue Print industry NTB KSB dipusatkan untuk pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pertambangan.

Industri tambang memang khusus porsi perusahaan bersala besar. Namun kebutuhan sandang papan pakaian dan kebutuhan bahan makanan sehari-hari belum sepenuhnya bisa disuplai dari dalam P. Sumbawa. Masih sangat bergantung dari wilayah lain.

Desain hubungan saling menguntungkan dan saling membutuhkan antara IKM/UMKM dengan industri besar mendesak untuk segera disusun. Seperti diketahui IKM merupakan cluster tersendiri dalam peta jalan pengembangan industri NTB. Berbeda dengan industri kayu putih terbesar di dunia di kaki Tambora/Bima sebagian menyerap hasil perkebunan rakyat di samping kebun sendiri untuk menjaga ritme kesinambungan produksi.

Ada pun mesin-mesin industri sederhana ramah lingkungan yang disiapkan IKM selama ini masih dalam tahap  mendukung produksi  masyarakat umum termasuk nelayan. Ke depan harus mampu menjadi penopang utama kebutuhan industri besar, sehingga efek ganda (multiplier effect) kehadiran mereka dapat menciptakan titik-titik pertumbuhan baru. Apalagi Gubernur Zul telah mendirikan Science Technology, Industrial Park (STIP) Banyumulek, Lombok Barat sebagai inkubasi bisnis. (M. Mada Gandhi).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun