"Ya sudah kalau begitu, bantu emak masak yuk, agar cepat selesai juga dan kita dapat datang tepat waktu disana," ajak emak sambil memberikanku centong nasi ke tanganku. Tak pakai lama, aku bangkit dari kediamanku dan segera membantu emakku dengan penuh semangat.
Aku bersenandung merdu layaknya kembang desa yang memiliki suara yang enak didengar dengan paras yang menawan, dan berharap orang-orang yang kulewati, terfokus kepada diriku yang sedang bernyanyi ini. Namun nyatanya tidak ada yang peduli, bahkan emakku yang berada di sampingku hanya tersenyum lucu melihat diriku ini. Bahkan emakku pernah bilang ke diriku, bahwa aku ini hanyalah anak usia 12 tahun yang polos.Â
Tapi aku tidak pernah merasa kalau aku ini anak polos, buktinya sekarang aku sudah bisa membawa barang-barang yang akan digunakan kegiatan di kampung sebelah nanti dengan tanganku sendiri. Dan aku pun melanjutkan nyanyian yang belum sempat aku selesaikan, kuharap aku bisa terkenal dan sukses menjadi penyanyi suatu saat nanti.
Selama di perjalanan, langkah demi langkah, aku menoleh kanan dan kiri sekedar melihat suasana desa yang menyejukkan hati, warga di desa ini sangat senang membantu sama lain, tawa yang keluar dari mulut mereka menjelaskan sifat mereka yang ramah dan suka bertukar kelucuan satu sama lain, 'senangnya diriku menjadi anak desa' batinku.Â
Hingga suatu saat ada seorang kakek yang mengambil arah tatapanku, dia sedang berteduh di bawah pohon yang rindang dengan topi di tangannya, lalu ia gerakkan ke arah badannya sekedar menghilangkan rasa gerah yang melanda. Dengan cepat aku menarik tangan emakku dan menghampiri kakek yang sedang berteduh tadi.
"Kakek, ini ada minum dan cemilan sedikit dari Mira, aku tahu kalau kakek sedang capek, jadi Mira kasih minum dan cemilan ini, agar tubuh kakek kuat lagi," ujarku sambil tersenyum dan memberikan air mineral dengan cemilan yang sempat aku makan tadi di jalan.
"Terima kasih nak, tapi kakek sudah punya air minum dan makanan sendiri, kakek disini cuman sekedar neduh dan ingin menghirup udara yang segar dari pohon ini, jadi minuman dan cemilan ini buat Mira aja, kakek sudah punya sendiri," tolak halus kakek
"Kalau begitu tidak apa-apa, kakek bisa menyimpan ini buat nanti siang saja," ujarku sambil tersenyum manis kepada kakek
"Kamu memang anak yang baik hati dan polos ya Mira, ya sudah kalau begitu kakek terima pemberian dari Mira, tapi...(sambil merogoh kantung baju sendiri), Mira harus menerima hadiah dari kakek juga ya, semoga Mira jadi anak yang selalu berbakti kepada orang tua dan sukses di masa depan," cakap kakek sambil memberikan permen mainan kepadaku.
"Terima kasih banyak kakek, semoga kakek selalu diberi kesehatan dan banyak rezeki ya," cakap emakku
"Ya sudah kalo begitu, kami permisi dulu ya, yuk Mira kita jalan lagi," ajak emakku