2.3 Â Â Pemetaan Konflik
- Konflik ( Kelangkaan Vaksin yang Terjadi di Beberapa Daerah di Indonesia )
a. Pemetaan Konflik
Banyaknya warga atau masyarakat yang membutuhkan karena mengetahui seberapa pentingnya vaksinasi dan keterbatasan vaksin yang ada.
b. Bentuk - Bentuk Konflik
Konflik ini termasuk kedalam kategori Out-Group di karenakan konflik ini dialamai oleh semua individu dan semua kelompok masyarakat.
c. Berdasarkan Sifat Pelaku yang Berkonflik
Konflik terbuka, karena konflik ini di ketahui oleh berbagai pihak.Â
d. Berdasarkan Posisi Pelaku
Konflik ini dapat termasuk kedalam konflik horizontal semua orang merasakan konflik ini, juga yang terdampak dari konflik ini memiliki kedudukan yang setara.
e. Isu dalam Konflik
Kelangkaan vaksin terjadi karena sangat dibutuhkannya dan diminati oleh seluruh kalangan dan golongan masyarakat, terutama bagi mereka yang mengerti seberapa pentingnya vaksin.
f. Dampak Konflik
Negatif: Masih banyaknya masyarakat yang belum melakukan vaksin, menambah resiko terjangkit virus semakin tinggi bagi masyarakat yang belum divaksin
g. Faktor Penyebab
Termasuk kedalam perubahan sosial karena banyaknya masyarakat yang membutuhkan dan mengetahuin seberapa pentingnya vaksin ini.
h. Berdasarkan Sifatnya
Termasuk kedalam konflik konstruktif karena pemecahan masalah membangun dan membuat kebijakan.
- Kekerasan ( Kekerasan Seksual dan Penganiayaan Anak Panti di Malang )
a. Pemetaan Konflik
Di sebabkan oleh persoalan asmara di mana sang istri mengetahui bahwa sang suami melakukan kekerasan seksual dengan korban yang merupakan anak panti. Hal tersebut menyebabkan sang istri marah dan memanggil teman -- temannya untuk menganiaya korban.
b. Isu dalam Konflik
Kekerasan dan penganiayaan ini terjadi akibat kurangnya pengawasan dan penyuluhan tentang kekerasa atau pelecehan seksual sejak dini, sehingga berakibat sangat fatal. Juga kurangnya penyuluhan tentang kesetaraan gender antar perempuan dan laki -- laki.
c. Bentuk -- Bentuk Konflik