Mohon tunggu...
Muhammad Khoiruzzadi
Muhammad Khoiruzzadi Mohon Tunggu... Guru - Guru

Totalitas tiada batas, tetap setia di garis masa, karena diam itu penghianatan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengenal Lebih Dekat tentang RP (Role Playing) dan Dampak Negatifnya bagi Anak

17 Juni 2023   21:25 Diperbarui: 17 Juni 2023   21:53 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keempat Pemecahan masalah, dalam RP (Role Playing), pemain sering dihadapkan pada situasi yang memerlukan pemecahan masalah. Ini melatih pemain dalam mengidentifikasi masalah, merencanakan strategi, dan mengambil keputusan yang efektif.

Dampak Negatif

Ada beberapa dampak negatif dari RP (Role Playing) yang perlu diketahui oleh orang tua guna memfasilitasi pengalaman bermain yang sehat bagi anak-anak.

1. Kesulitan membedakan antara realitas dan fantasi

Salah satu dampak negatif RP (Role Playing) adalah adanya risiko anak-anak kesulitan membedakan antara realitas dan fantasi. Ketika terlalu sering terlibat dalam peran yang fiktif, anak-anak dapat mengalami kesulitan membedakan dunia nyata dengan dunia imajinatif mereka. Hal ini dapat mempengaruhi persepsi mereka tentang kenyataan dan menyebabkan kebingungan dalam memahami norma sosial yang berlaku.

2. Pengaruh negatif dari karakter fiktif

Dalam RP (Role Playing), anak-anak sering kali mengadopsi karakter fiktif dengan kekuatan dan sifat yang unik. Namun, terlalu banyak terlibat dalam karakter ini dapat berdampak negatif terhadap perilaku dan sikap anak-anak di dunia nyata. Mereka mungkin mencoba meniru perilaku yang tidak pantas atau agresif dari karakter mereka, yang dapat mempengaruhi hubungan sosial dengan teman sebaya dan mengganggu proses pembelajaran di sekolah.

3. Ketergantungan pada dunia maya

Dalam era digital ini, RP (Role Playing) sering kali terjadi dalam bentuk permainan online atau melalui platform media sosial. Anak-anak yang terlalu banyak terlibat dalam RP (Role Playing) online dapat mengembangkan ketergantungan pada dunia maya. Ini dapat mengarah pada isolasi sosial, gangguan tidur, penurunan kinerja akademik, dan berkurangnya waktu yang dihabiskan untuk berinteraksi secara langsung dengan teman sebaya atau berpartisipasi dalam kegiatan fisik.

4. Gangguan emosional dan psikologis

Pada beberapa kasus, anak-anak yang sangat terlibat dalam RP (Role Playing) dapat mengalami gangguan emosional dan psikologis. Terlalu banyak bermain peran fiktif dapat memengaruhi stabilitas emosi mereka, menyebabkan kecemasan, depresi, atau bahkan masalah identitas. Anak-anak mungkin mengalami kesulitan memisahkan diri dari karakter mereka dan merasa kesulitan dalam mengatasi situasi dunia nyata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun