Mohon tunggu...
Muhammad Khaidir Ali
Muhammad Khaidir Ali Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

menyukai seni dan budaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pengambangan Batik Tulis Sebagai Ekonomi Kreatif Desa

1 April 2024   20:24 Diperbarui: 1 April 2024   20:34 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi penulis

Setiap batik yang ada di Indonesia memiliki ciri khas dan keunikan masing-masing. Hal ini menggambarkan tingkat kreatifitas di Indonesia cukup tinggi. Seperti batik-batik yang ada di daerah lain, di tempat wisata batik tulis Giriloyo juga memiliki keunikan tersendiri. Berikut beberapa keunikan batik tulis di Giriloyo.

  1. Bahan pewarna alami

Batik tulis Giriloyo menggunakan pewarna alami. Warna alami yang digunakan berasal dari bahan alam seperti kulit kayu, daun jati, kunyit, secang, dan lainnya. Komoditas ini memungkinkan para pembatik untuk mendapatkan warna batik yang awet, meskipun secara intensitas warna tidak secerah penggunaan pewarna sintetis.

  1. Kualitas kain terbaik

Kain yang digunakan untuk produksi batik bahan yang terbaik, yaitu katun jenis primisima. Jenis ini terkenal sebagai katun terbaik.

  1. Batik tulis

Para pengrajin batik mengandalkan produksi batik secara manual. Meskipun membutuhkan waktu lama, namun keotentikan dan sejarah yang terkandung dalam lukisannya tetap terjaga.

  1. Berbagai corak yang khas

Produk batik yang diususng adalah batik tangan dengan motif keraton yang halus dan rapi. Ciri khas warnanya adalah coklat. Kami juga menyediakan berbagai jenis motif, seperti Babon, Parang, hingga Mega Mendung. Harga batik tergantung pada motif, waktu pengerjaan, dan tingkat kesulitan. Jika membutuhkan waktu pengerjaan yang lama dan tingkat kesulitan motif yang tinggi, maka harganya semakin mahal. Selain itu, kami juga memproduksi motif lain, seperti Motig, Sido Mukti, Sidoasih, Pringgondani, dan Keong Renteng.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun