Media sosial merupakan suatu sarana atau media yang biasa digunakan oleh banyak orang, baik untuk komunikasi maupun sosialisasi.Â
Pada era digitalisasi seperti sekarang, media sosial diibaratkan seperti air dan udara. Ia senantiasa dibutuhkan dan tidak dapat dipisahkan dari sendi kehidupan setiap umat manusia, khususnya kaum milenial.Â
Tidak dapat dipungkiri bahwa media sosial telah menjadi identitas kedua setiap orang. Tua, muda bahkan sampai anak-anak hampir memiliki dan menghabiskan setiap waktunya di media sosial, tak terkecuali para pejabat publik atau aktor politik.
Pejabat atau aktor politik menggunakan media sosial sebagai salah satu cara untuk berkomunikasi.Â
Media sosial mempunyai peran penting dalam penyampaian informasi, baik dari pejabat publik kepada masyarakat maupun sebaliknya.Â
Media sosial menjadi salah satu saluran politik yang saat ini sangat dibutuhkan dan digunakan. Melalui media sosial, segala bentuk informasi akan mudah dan cepat tersampaikan.
Jika kita melihat lebih jauh mengenai keberadaan pejabat publik di media sosial, tentu seseorang yang paling pantas mendapat gelar sebagai "Raja Media Sosial" adalah Ridwan Kamil (Gubernur Jawa Barat) dan Ganjar Pranowo (Gubernur Jawa Tengah).Â
Masing-masing dari kedua gubernur tersebut aktif dalam media sosial. Mereka selalu up to date dalam segala situasi dan kondisi, serta di segala aktivitasnya.Â
Keaktifan mereka di media sosial bisa kita lihat secara langsung dalam platform Instagram. Kedua Gubernur tersebut bukan hanya aktif dalam postingan foto ataupun video, namun juga aktif dalam merespon berbagai komentar dari masyarakat.Â
Dalam era modern dan digitalisasi seperti sekarang, aktif di media sosial menjadi nilai plus tersendiri bagi pejabat publik.
Menjadi lebih dekat dengan rakyat?Â
Tidak dapat dipungkiri bahwa media sosial seperti Facebook, Twitter dan Instagram merupakan platform yang saat ini paling banyak digunakan oleh masyarakat.Â
Masyarakat bebas mencari dan mengakses berbagai macam informasi, tak terkecuali idola dan pemimpinnya.Â
Kebebasan dalam mencari dan mendapatkan informasi inilah yang akhirnya dimanfaatkan oleh para pejabat publik untuk bisa berinteraksi dengan masyarakat.Â
Di Instagram misalnya, Ridwan Kamil mempunyai 14,7 Juta pengikut dan 7.334 postingan, begitupun dengan Ganjar Pranowo yang mempunyai pengikut sebanyak 4,2 Juta orang dan 5.068 postingan.Â
Jutaan orang tersebut bisa menerima informasi secara langsung dan valid dari personal pemimpinnya, ttanpa melalui birokrasi dan tentunya tanpa mengeluarkan biaya berlebih.Â
Hal ini tentu bisa menjadi suatu hal yang sangat positif mengingat penyebaran informasi yang tidak sesuai fakta (hoaks) sangat merajalela.Â
Postingan dan pengikut yang melimpah dari kedua gubernur tersebut membuat keduanya bisa menjadi lebih dekat dengan rakyat.Â
Rakyat tidak perlu bersusah payah untuk melihat dan mendengar segala aktivitas yang dilakukan pemimpinnya. Begitupun sebaliknya, pemimpinnya akan dengan sangat mudah menerima informasi dan keluh kesah dari rakyat melalui komentar yang diberikan
Media sosial sebagai personal branding?
Kehadiran media sosial tentu berimplikasi bukan hanya terhadap kemudahan penyaluran informasi dan alat komunikasi, tetapi juga menyangkut personal dari pengguna media sosial itu sendiri.Â
Media sosial pun berperan penting dalam menaikkan popularitas seseorang, apalagi jika personal tersebut aktif dalam menggunakannya.Â
Melalui media sosial itulah segala aktifitas dan informasi bisa terlihat langsung dan jelas. Hal itu tentu bisa dijadikan sebagai modal dan strategi untuk meraih elektabilitas.Â
Penggunaan media sosial yang menarik dan penyampaian konten yang berbobot turut serta dalam mempengaruhi popularitas seseorang.Â
Jika kita melihat isi dari konten media sosial yang disampaikan oleh Ridwan Kamil dan Ganjar Pranowo, tentu konten-konten yang disampaikan mempunyai daya tarik tersendiri bagi para pengguna media sosial. Cara ini terbukti ampuh dalam menarik simpati dan reaksi masyarakat media sosial.Â
Dengan hal inilah kedua gubernur tersebut mampu mengundang dan menciptakan rasa penasaran dan secara tidak langsung bisa menaikkan popularitas bahkan elektabilitas.Â
Penyaringan dan penggunaan konten yang menarik ini mengajak para pengguna untuk melihat dan berpikir. Jika mengacu kepada teori Hubungan Komunikasi Politik dan Media Massa, hal seperti ini biasa disebut sebagai Teori Agenda Setting
Penggunaan media sosial dalam politik merupakan suatu hal yang sangat penting. Dunia digitalisasi memaksa setiap orang untuk bisa dan melek terhadap teknologi.Â
Perkembangan zaman yang selalu terjadi secara terus menerut membuat kita harus senantiasa siap dan beradaptasi dengan zaman.Â
Penggunaan media sosial yang telah dicontohkan oleh Ridwan Kamil dan Ganjar Pranowo merupakan suatu kemajuan yang harus kita dukung.Â
Pemanfaatan sarana dan prasarana yang ada tentu bisa membuat kita menjadi pribadi yang aktif dan pandai dalam melihat situasi dan kondisi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H