Mohon tunggu...
jaenujis
jaenujis Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Generasi Pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Azimatazkiya

26 Maret 2016   02:05 Diperbarui: 31 Agustus 2016   12:46 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dua  metode yang erat diterapkan pada al-Azhar yaitu: al-Azhar (jami`ah) merupakan Universitas  sebagaimana  layaknya  Universitas  lain  dengan sistem modern,  dan  al-Azhar (jami`)  merupakan  sistem  pendidikan  dengan  metode  klasiknya. Berabad-abad tahun lamanya  al-Azhar  berdiri, kokoh bangunannya masih tegak gagah berkiprah untuk umat muslim, sebagaimana  banyak  orang  bilang  “jika  mekah  kiblat ibadah kepada Allah maka  al-Azhar lah kiblat ilmu dunia”.

al-Azhar  adalah  sebuah  institusi  keagamaan  yang dianut mayoritas umat Islam; Ahlussunah wal jama`ah  dengan  manhajnya  yang  moderat,  berbasis bangunan yang kokoh,  di hiasi dengan akhlak  yang mulia, lebih  seribu  abad  mempertahankan  manhaj tersebut.  Mengajarkan Akidah,  Fiqih,  maupun  tashawuf. Di ranah Akidah al-Azhar  mengajarkan  sunni  Asy`ari dan maturidi, di ranah Fiqih mengajarkan empat madzhab sunni: Hanafi, Maliki, Syafi`I, serta Hanbali.  Di ranah  Akhlak  mengajarkan Tashawuf sunni.

Masih banyak cerita,  kisah  peradaban di mesir.  Sajian ku diatas ini,  hanyalah sebuah gambaran kecil,  terbukti dari peninggalan-peninggalan  yang  sempat sebagian kecil ku lihat di negri para Nabi ini.

Begitu  panjang  proses  yang  ditempuh,  jutaan  bahkan  ribuan  kisah pahit yang ku alami demi mesir ku dan sungai nil ku, kalimat Khalifah Umar bin Khatab yang selalu ku ingat “Raihlah ilmu, dan untuk meraih ilmu belajarlah untuk tenang dan sabar”. Dengan keduanya itulah ku menjadi kuat meskipun bebatuan licin tajam dan liku-liku kehidupan menerpa sekaligus menerjang,  seolah meniup  semangat  yang  sudah  ku  bendung.  Mencoba menjadi manusia yang pada kelahirannya semua orang tertawa bahagia, tetapi hanya ia sendiri yang menangis; dan pada kematiannya semua orang menangis sedih, tetapi hanya ia sendiri yang tersenyum. Mencoba  menegakkan  agama  Islam  Menghidupkan  kembali  agama  berarti  menghidupkan suatu  bangsa.  Hidupnya  agama  berarti  cahaya  kehidupan.  Teringat  perkataan  Prof Dr. Abdul  fadhil  al-Qushi  “tujuan  mencari  ilmu  bukanlah kedudukan yang tinggi di mata manusia dan  banyaknya  materi yang didapatkan serta ilmu di manfaatkan  adalah untuk melayani  manusia, mempermudah  kehidpan  mereka, memperbaiki keadaan dunia, baik peradaban, kemakmuran serta tujuan.

10 jam  lebih  lamanya  di pesawat,  duduk  manis campur rasa takut yang ku alami,  seumur-umur baru pertama kali  merehatkan  kepala  dan  punggung   di  kursi pesawat.  Mata terbelalak, bibir membuka ruang  udara  untuk  tersenyum, rasa  pahit  terasa  manis teringat perjalanan masa  laluku.

Catatan kecil: jejak kaki si kaku

Bacaan: Manhaj al-Azhar, Modul Ormaba 2011, 2014, 2015, al-Washaya al-`Asyr, Qashash al-Anbiya wa at-Tarikh

**********

Bersambung….

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun