Dua metode yang erat diterapkan pada al-Azhar yaitu: al-Azhar (jami`ah) merupakan Universitas sebagaimana layaknya Universitas lain dengan sistem modern, dan al-Azhar (jami`) merupakan sistem pendidikan dengan metode klasiknya. Berabad-abad tahun lamanya al-Azhar berdiri, kokoh bangunannya masih tegak gagah berkiprah untuk umat muslim, sebagaimana banyak orang bilang “jika mekah kiblat ibadah kepada Allah maka al-Azhar lah kiblat ilmu dunia”.
al-Azhar adalah sebuah institusi keagamaan yang dianut mayoritas umat Islam; Ahlussunah wal jama`ah dengan manhajnya yang moderat, berbasis bangunan yang kokoh, di hiasi dengan akhlak yang mulia, lebih seribu abad mempertahankan manhaj tersebut. Mengajarkan Akidah, Fiqih, maupun tashawuf. Di ranah Akidah al-Azhar mengajarkan sunni Asy`ari dan maturidi, di ranah Fiqih mengajarkan empat madzhab sunni: Hanafi, Maliki, Syafi`I, serta Hanbali. Di ranah Akhlak mengajarkan Tashawuf sunni.
Masih banyak cerita, kisah peradaban di mesir. Sajian ku diatas ini, hanyalah sebuah gambaran kecil, terbukti dari peninggalan-peninggalan yang sempat sebagian kecil ku lihat di negri para Nabi ini.
Begitu panjang proses yang ditempuh, jutaan bahkan ribuan kisah pahit yang ku alami demi mesir ku dan sungai nil ku, kalimat Khalifah Umar bin Khatab yang selalu ku ingat “Raihlah ilmu, dan untuk meraih ilmu belajarlah untuk tenang dan sabar”. Dengan keduanya itulah ku menjadi kuat meskipun bebatuan licin tajam dan liku-liku kehidupan menerpa sekaligus menerjang, seolah meniup semangat yang sudah ku bendung. Mencoba menjadi manusia yang pada kelahirannya semua orang tertawa bahagia, tetapi hanya ia sendiri yang menangis; dan pada kematiannya semua orang menangis sedih, tetapi hanya ia sendiri yang tersenyum. Mencoba menegakkan agama Islam Menghidupkan kembali agama berarti menghidupkan suatu bangsa. Hidupnya agama berarti cahaya kehidupan. Teringat perkataan Prof Dr. Abdul fadhil al-Qushi “tujuan mencari ilmu bukanlah kedudukan yang tinggi di mata manusia dan banyaknya materi yang didapatkan serta ilmu di manfaatkan adalah untuk melayani manusia, mempermudah kehidpan mereka, memperbaiki keadaan dunia, baik peradaban, kemakmuran serta tujuan.
10 jam lebih lamanya di pesawat, duduk manis campur rasa takut yang ku alami, seumur-umur baru pertama kali merehatkan kepala dan punggung di kursi pesawat. Mata terbelalak, bibir membuka ruang udara untuk tersenyum, rasa pahit terasa manis teringat perjalanan masa laluku.
Catatan kecil: jejak kaki si kaku
Bacaan: Manhaj al-Azhar, Modul Ormaba 2011, 2014, 2015, al-Washaya al-`Asyr, Qashash al-Anbiya wa at-Tarikh
**********
Bersambung….
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H