Mohon tunggu...
Muhammad Jamil
Muhammad Jamil Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa KIP Institut Pariwisata Trisakti

Mahasiswa KIP Institut Pariwisata Trisakti Jurusan Sarjana Pariwisata 2021.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tipologi Wisatawan dan Klasifikasinya

15 Februari 2024   02:59 Diperbarui: 15 Februari 2024   18:03 1083
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tipologi wisatawan adalah pengelompokan atau klasifikasi wisatawan berdasarkan berbagai karakteristik, motivasi perjalanan, perilaku konsumen, preferensi liburan, dan faktor-faktor lainnya. Wisatawan adalah motor penggerak industri pariwisata di seluruh dunia. Namun, setiap individu memiliki motivasi, minat, dan preferensi yang berbeda saat bepergian. Konsep ini membantu industri pariwisata dan perhotelan dalam memahami dan merancang strategi pemasaran yang sesuai untuk berbagai jenis wisatawan.

Smith (1977) melakukan klasifikasi terhadap wisatawan, dengan membedakan wisatawan atas tujuh kelompok, yaitu:

1. Explorer

Wisatawan yang mencari perjalanan baru dan berinteraksi secara intensif dengan masyarakat local, dan bersedia menerima fasilitas seadanya, serta menghargai norma dan nilai-nilai local. Explorer tertarik pada petualangan yang belum banyak dijamah oleh orang lain, seperti menjelajahi destinasi terpencil, budaya yang jarang diketahui, atau aktivitas ekstrem.

2. Elite

Wisatawan yang mengunjungi darah tujuan wisata yang belum dikenal, tetapi dengan pengaturan lebih dahulu, dan bepergian dalam jumlah kecil. Wisatawan ini mungkin  memiliki akses ke sumber daya yang melimpah dan mencari pengalaman liburan yang eksklusif dan terisolasi dari keramaian. Mereka mengunjungi destinasi yang belum dikenal secara luas, tetapi mereka melakukannya dengan pengaturan yang lebih terorganisir dan eksklusif, sering kali dalam kelompok kecil atau secara pribadi.

3. Off-beat

Wisatawan yang mencari atraksi sendiri, tidak mau ikut ke tempat-tempat yang sudah ramai dikunjungi. Wisatawan dalam kelompok ini mencari pengalaman yang tidak biasa dan di luar jangkauan wisata konvensional. Mereka mencari destinasi yang unik, kegiatan yang tidak lazim, atau budaya yang eksentrik. Mereka seringkali mencari destinasi yang belum banyak dikunjungi oleh wisatawan lain atau melakukan aktivitas yang dianggap aneh oleh kebanyakan orang.

4. Unusual

Kelompok ini mirip dengan off-beat travelers namun memiliki fokus yang lebih kuat pada pengalaman yang tidak biasa dan tak terduga. Mereka tertarik pada tempat-tempat atau aktivitas yang jarang dilakukan oleh kebanyakan orang.

5. Incipient Mass

Wisatawan yang melakukan perjalanan secara individual atau kelompok kecil, dan mencari daerah tujuan wisata yang mempunyai fasilitas standar tetapi masih menawarkan keaslian (authenticity).

6. Mass

Kelompok ini terdiri dari wisatawan yang merupakan bagian dari kerumunan besar yang mengunjungi destinasi populer. Mereka cenderung memilih destinasi wisata utama dan menikmati aktivitas dan atraksi yang telah menjadi standar bagi kebanyakan turis.

7. Charter

Wisatawan yang mengunjungi daerah tujuan wisata dengan lingkungan yang mirip dengan daerah asalnya, dan biasanya hanya untuk bersantai/bersenang-senang. Mereka bepergian dalam kelompok besar, dan meminta fasilitas yang berstandar intenasional.

Dalam industri pariwisata, tipologi wisatawan adalah konsep klasifikasi yang membagi wisatawan berdasarkan karakteristik, motivasi perjalanan, dan preferensi liburan. Setiap individu memiliki kebutuhan yang berbeda saat bepergian, dan pemahaman tentang tipologi ini membantu dalam merancang strategi pemasaran yang sesuai. Smith (1977) mengklasifikasikan wisatawan menjadi tujuh kelompok, termasuk Explorers yang mencari pengalaman baru, Elites yang mencari destinasi eksklusif, dan Off-beat travelers yang mencari pengalaman unik di luar jangkauan wisata konvensional. Selain itu, ada juga kelompok lain seperti Incipient Mass, Mass, dan Charter yang memiliki karakteristik dan preferensi perjalanan yang berbeda. Pemahaman yang mendalam tentang tipologi ini membantu industri pariwisata dalam menyesuaikan layanan dan pengalaman perjalanan untuk memenuhi kebutuhan dan preferensi beragam wisatawan.

Penulis : Muhammad Jamil Mahasiswa KIP Institut Pariwisata Trisakti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun