Mohon tunggu...
Muhammad Jafar
Muhammad Jafar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ekonomi

seminar, memancing, joging

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Inflasi dan Pengaruhnya terhadap Pembangunan Ekonomi Barat

7 September 2023   11:56 Diperbarui: 7 September 2023   12:07 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Menurut Bank Indonesia inflasi adalah kecenderungan meningkatnya harga suatu barang secara keseluruhan dan konsisten. Kejadian inflasi ini sudah terjadi pada dahulu kala, Indonesia mengalami inflasi besar besaran pada tahun 1965 yang mencapai lebih dari 600%. Dan sejarahnya inflasi terjadi di Indonesia adalah pada orde lama dibawah kepemimpinan Sukarno Indonesia telah mengalami tiga fase perekonomian, yaitu penataan ekonomi setelah kemerdekaan, kondisi perekonomian Indonesia pada awal kemerdekaan memang sangat buruk hal ini dibuktikan pada tahun 1950 pada waktu itu biaya kehidupan meningkat hingga 100%, bahan pangan juga mengalami kenaikan harga sehingga berdampak kepada gaji karyawan dan buruh.

Inflasi merupakan permasalahan yang terjadi pada perekonomian setiap negara. Beberapa tempat memiliki tempat yang lebih buruk dibandingkan tempat lainnya. Tingkat inflasi biasanya digunakan sebagai ukuran untuk menunjukkan sampai dimana buruknya permasalahan ekonomi yang dihadapi suatu negara. Dalam perekonomian yang baik, tingkat inflasi rendah, sekitar 2 hingga 4 persen. Tapi kalau sampai 10 persen atau lebih, itu masalahserius. Terkadang, saat terjadi perang atau banyak permasalahan, tingkat inflasi bisa sangat tinggi, bahkan ratusan atau ribuan persen. Ini yang disebut hiperinflasi, dan terjadi di indonesia ketika harga-harga naik hingga 600 persen. Didalam banyak buku menyebutkan bahwa inflasi dapat didefinisikan sebagai kenaikan harga umum secara terus menerus dari suatu perekonomian. Sedangkan tokoh yaitu menurut Rahardja dan Manurung, mengatakan bahwa inflasi adalah gejala kenaikan harga barang-barang yang bersifat umum dan berlangsung secara terus menerus

Dari pengertian diatas, dapat dianalisis bahwa inflasi dapat dikatan jika:

1. Terjadi kenaikan harga

Inflasi memberikan makna bahwa telah terjadi suatu kenaikan harga bila dibandingkan dengan tingkat harga pada periode sebelumnya.Misalkan, bulan lalu harga satu kilogram gula adalah RP 10.000, dan bulan ini telah terjadi kenaikan harga satu kilogram gula menjadi Rp 11.000.berarti harga satu kilogram telah mengalami kenaikan harga sebesar Rp 1.000/kg.

2. Bersifat umum Belum dapat dikatakan sebagai inflasi jika kenaikan harga hanya terjadi pada suatu komoditas dan kenaikan tersebut tidak menyebabkan harga-harga secara umum naik.Misalkan harga buah manga di Jakarta apabila sedang tidak musimdapat mencapai Rp 10.000 per kilogram.Namun jika sedang musimnya dapat dibeli hanya dengan harga Rp 5.000-Rp 7.000 per kilogram. Jadi harga manga pada periode tertentu akan mengalami kenaikan harga, namun kenaikan harga tersebut tidak menimbulkan inflasi karena harga komoditas lain tidak naik.Namun hal yang berbeda akan terjadi apabila yang naik adalah harga bahan bakar minyak (BBM). Untuk kasus di Indoesia, setiap terjadi kenaikan harga BBM, maka harga-harga komoditas lain turut naik. Karena BBM merupakan komoditas strategis sebab memiliki efek berantai yang dapat menyebabkan kenaikan harga pada komoditas lain.

3. Berlangsung terus menerus Kenaikan harga yang bersifat umum juga belum memunculkan inflasi jika hanya terjadi sesaat, misalkan terjadi kenaikan harga hari ini dibandingkan hari sebelumnya, namun keesokan hari harga sudah kembali turun/stabil. Biasanya perhitungan inflasi dalam rentang waktu minimal bulanan. Sebab dalam satu bulan akan terlihat kenaikan harga bersifat umum dan terus-menerus. Rentang  waktu lain adalah triwulan, semester dua tahunan.

Faktor-faktor penyebab inflasi 

Inflasi merupakan permasalahan perekonomian yang sangat besar khususnya bagi negara-negara berkembang, karena potensi inflasi  sangat rentan terjadi pada negara-negara berkembang. Secara umum penyebab inflasi adalah meningkatnya tekanan terhadap biaya produksi. 

 Menurut beberapa sumber inflasi dibedakan menjadi beberapa macam:

1. Demand full inflation 

Inflasi ini biasanya terjadi ketika perekonomian sedang berkembang pesat. kontrak kerja  tinggi sehingga daya beli  sangat tinggi. Daya beli yang tinggi akan mendorong permintaan melebihi total produk yang tersedia. Permintaan agregat tumbuh lebih cepat daripada potensi produksi, sehingga menyebabkan inflasi.

2. Cosh Full Inflation

Inflasi terjadi ketika biaya produksi  terus meningkat. Peningkatan biaya produksi dapat berasal dari kenaikan upah minimum, kenaikan bahan baku, kenaikan harga listrik, kenaikan harga bahan bakar, dan lain-lain.

3. Imported inflation.

Inflasi juga dapat berasal dari kenaikan harga barang-barang impor, terutama barang-barang yang  mempunyai peranan penting dalam seluruh kegiatan produksi.

Dampak Inflasi terhadap Pembangunan ekonomi barat 

Daya Beli Konsumen: Inflasi yang tinggi dapat mengurangi daya beli konsumen karena harga-harga barang dan jasa menjadi lebih mahal. Ini dapat mengakibatkan penurunan konsumsi, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Investasi Tingginya tingkat inflasi dapat menciptakan ketidakpastian dalam ekonomi, mengurangi insentif untuk berinvestasi. Investor mungkin ragu untuk berkomitmen pada proyek jangka panjang karena fluktuasi harga yang tinggi.

Pendapatan Tetap: Individu dengan pendapatan tetap, seperti pensiunan atau pekerja dengan upah tetap, menderita karena daya beli mereka menurun akibat inflasi. Hal ini dapat menyebabkan penurunan standar hidup. 

Distribusi Pendapatan: Inflasi dapat mempengaruhi distribusi pendapatan. Biasanya, kelompok yang lebih miskin akan menderita lebih banyak karena mereka memiliki keterbatasan dalam menyesuaikan diri dengan kenaikan harga.

Ketidakpastian Bisnis: Inflasi yang tinggi dapat menyebabkan ketidakpastian bisnis karena sulitnya merencanakan dan mengelola keuangan dengan ketidakstabilan harga. Inflasi dapat menyebabkan dampak yang sangat besar terhadap pembangunan ekonomi di dunia Barat. Dalam beberapa kasus, inflasi rendah dapat mendorong investasi dan konsumsi, tetapi inflasi yang tinggi atau tidak stabil dapat menyebabkan ketidakpastian dan merugikan pertumbuhan ekonomi. Pemerintah dan bank sentral di dunia Barat sering berusaha untuk menjaga inflasi tetap rendah dan stabil melalui kebijakan moneter dan fiskal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun