Mohon tunggu...
Muhammad Irfan Hakim
Muhammad Irfan Hakim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa administrasi publik Universitas Brawijaya yang memiliki hobi membaca mengeksplore hal-hal-hal baru

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

UMKM Kunci Kebangkitan Ekonomi Bangsa

7 Juni 2022   12:10 Diperbarui: 7 Juni 2022   12:11 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

UMKM Kunci Kebangkitan Ekonomi Bangsa

Oleh:

Rafly Gymnastiar, Muhammad Irfan Hakim, Raditya Naufal, Muhammad Naufal Rafif, Muhammad Fauzan Adhi

"Aku cinta produk-produk Indonesia!"

Tentunya Anda semua pernah mendengar kata-kata tersebut bukan?. Sudah lama kampanye tersebut selalu digencarkan oleh semua kalangan, terlebih lagi pada masa saat ini setelah pandemi Covid-19 yang sudah bisa terkendali penyebarannya gerakan untuk membeli produk lokal sangat digaungkan. Sebelumnya, ekonomi bangsa ini sempat merosot jauh dan salah satu penyebabnya adalah para pelaku UMKM yang terkena dampak akibat pandemi Covid-19.

UMKM (Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah) berkontribusi kontribusi besar terhadap ekonomi Indonesia. Jumlah pelaku UMKM pada tahun 2018 sebanyak 64 juta atau 99% dari jumlah pegiat ekonomi di Indonesia, menurut Kementerian  Usaha Kecil dan Menengah. Penyerapan SDM UMKM hingga 117 juta tenaga kerja atau 97 persen dari daya tampung SDM di lingkup usaha. Di sisi lain, UMKM berkontribusi terhadap perekonomian nasional (PDB) sebesar 61%, dan sisanya sebanyak 39% berasal dari pegiat ekonomi besar yang berjumlah 5.550 atau 0,01 dari jumlah pegiat ekonomi. Melihat potensi yang besar tersebut, pemerintah pun sadar dengan membuat kebijakan yang bisa mengembangkan UMKM Indonesia.

PEN Menjadi Jurus Jitu

Menggerakkan UMKM menjadi salah satu sasaran dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional. Berbagai macam kebijakan hadir untuk membantu UMKM seperti, bunga pinjaman yang disubsidi, kredit terestrukturisasi, memberikan jaminan modal kerja serta insentif perpajakan. Rabat bunga meliputi permodalan UMKM melalui penyaluran KUR oleh bank, lembaga keuangan non-bank menyalurkan kredit Ultra Mikro/UMi, dan pengeluaran dana bergulir melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir, Kementerian KUKM. Kebijakan di atas dilakukan untuk meningkatkan kinerja keuangan UMKM, salah satu permasalahan yang dihadapi UMKM selama ini. Agar UMKM lebih berperan dalam perekonomian nasional, ada beberapa persoalan struktural  yang perlu dibenahi. Isu-isu tersebut meliputi kualitas dan kontinuitas produksi, akses pemasaran, pengemasan produk, manajemen, pembiayaan, dan kualitas talent/pelaku UMKM dalam produksi. Kunci utama untuk memecahkan masalah ini terletak di tingkat  kabupaten dan kota. Pemda yang mengelola kawasan mengetahui status dan kebutuhan UMKM dan memiliki akses langsung ke UMKM. Pemda dapat bekerja sama dengan kementerian terkait, pemerintah negara bagian, perguruan tinggi, Bank Indonesia dan lembaga lain untuk menyelesaikan masalah ini.

Rumah Solusi Malang, Bukan Sekadar Nama

Rumah Solusi Malang memiliki konsep, yang pertama ialah pengembangan secara internal dari kelompok usaha Rumah Solusi Malang. Hal ini dilakukan dengan pengadaan permodalan, inovasi hasil produksi, perluasan jaringan pemasaran, pengadaan sarana dan prasarana produksi. Kemudian yang kedua adalah pengembangan secara eksternal dengan adanya bantuan TP PKK Kota Malang. Dilakukan dengan memberikan akses kepada UMKM terhadap sumber pendanaan, penyuluhan dan pelatihan, peningkatan promosi produk, perluasan pemasaran produk, dan penyediaan sarana dan prasarana.

Perkembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Rumah Solusi yang dibangun oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Malang sudah mengalami banyak perkembangan dan peningkatan mutu bagi para pelaku UMKM di Kota Malang. Hal ini terlihat dari konsep Rumah Solusi yang sangat sistematis mulai dari rencana perkembangan dari berbagai bidang, mulai dari kuliner, kerajinan hingga bahan-bahan pokok untuk kebutuhan rumah tangga yang merupakan hasil kolaborasi antara Pemkot Malang dengan Tim Penggerak (PKK) Kota Malang. Tujuan dari didirikannya Rumah Solusi ialah untuk menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat yang diharapkan mampu mengurangi angka pengangguran di Kota Malang. Selain itu, Rumah Solusi juga menjadi wadah bagi masyarakat yang ingin menawarkan produk-produk UMKM hasil buatannya yang tentunya akan berpengaruh terhadap laju perekonomian di Kota Malang.

Masa Depan UMKM Indonesia

 UMKM menjadi kunci atas kemajuan ekonomi masyarakat khususnya pada kalangan menengah-kebawah. Rumah Solusi Malang, dengan segala kekurangannya nyatanya dapat memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar. Rumah Solusi Malang berperan dalam peningkatan ekonomi masyarakat daerah, memberikan lapangan pekerjaan sehingga angka pengangguran menurun, memunculkan usaha-usaha lain untuk memasarkan produk mereka sehingga memacu produktifitas usaha lokal, dan juga merangsang kreativitas masyarakat.

Dalam waktu 10 tahun terakhir ada lebih dari 63 juta dari total 64 juta pelaku UMKM di Indonesia yang meruapkan usaha mikro. UMKM sebagai usaha masyarakat. Ini menandakan bahwa begitu besarnya peran usaha sekecil apapun dalam pemberdayaan UMKM di Indonesia. Peluang usaha bagi pelakuk UMKM sangat terbuka lebar mengingat globalisasi dan urbanisasi yang semakin besar pula. Tinggal yang perlu dilakukan adalah bagaimana mengasah kreativitas para pelaku UMKM agar usahanya bisa bersaing.

Strategi Hadapi Tantangan

Pada awal tahun 2020 silam, sektor perekonomian Indonesia telah diuji oleh suatu virus yang menyebabkan hampir semua pelaku usaha harus membatasi aktivitas usahaya demi mencegah penularan Covid-19. Sektor ekonomi terutama UMKM pada masa itu bak diterjang oleh ombak lautan yang menyapu bersih peluang usaha mereka. Namun, dengan seiring berjalannya waktu

Pada tahun 2022 ini, keadaan berangsur-angsur membaik dan ekonomi mulai bangkit.

Adanya pandemi tersebut adalah hal yang tidak akan diduga oleh pelaku usaha manapun. Belajar dari pengalaman tersebut, maka ketika akan memulai bisnis maka pelaku usaha tidak hanya harus memikirkan bisnis apa yang menarik bagi konsumen. Namun, juga harus memikirkan apakah bisnis tersebut juga suistainable jika dijalankan. Hal ini yang sering disepelekan oleh pelaku usaha yang membuat pada akhirnya banyak dari mereka harus gulung tikar.

Selain pelaku usaha yang harus proaktif memikirkan usahanya, pemerintah juga perlu memberikan sokongan kepada UMKM. Dukungan yang dapat membantu ini khususnya alokasi pendanaan modal UMKM. Selain itu, pemerintah juga perlu meningkatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR), menurunkan tarif Pajak Penghasilan (PPH), subsidi bunga, dan penundaan pembayaran pokok.

Referensi

Marlinah, L. (2020, Juni). Peluang dan Tantangan UMKM Dalam Upaya Memperkuat Perekonomian Nasional. Jurnal Ekonomi, 22(2), 119-120. Dipetik Juni 6, 2022

Sasongko, D. (2020, Agustus 24). UMKM Bangkit, Ekonomi Indonesia Terungkit. Dipetik Juni 6, 2022, dari UMKM Bangkit, Ekonomi Indonesia Terungkit: https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/13317/UMKM-Bangkit-Ekonomi-Indonesia-Terungkit.html

Sirclo. (2022, Januari 14). Melihat Peran UMKM di Indonesia, Bagaimana Perkembangannya? Dipetik Juni 6, 2022, dari Melihat Peran UMKM di Indonesia, Bagaimana Perkembangannya?: https://www.sirclo.com/blog/melihat-peran-umkm-di-indonesia-bagaimana-perkembangannya/

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun