Mohon tunggu...
Muhammad Irfan
Muhammad Irfan Mohon Tunggu... Administrasi - Staff Administrasi

### Bio Singkat Saya adalah seorang individu yang memiliki passion dalam membaca, menulis, dan public speaking. Kecintaan saya terhadap membaca telah memperkaya pengetahuan dan wawasan saya dalam berbagai bidang. Menulis adalah cara saya mengekspresikan ide-ide dan pemikiran, sementara public speaking memungkinkan saya untuk berbagi inspirasi dan pengetahuan dengan orang lain. Dengan kombinasi hobi ini, saya berkomitmen untuk terus belajar, berkembang, dan memberikan kontribusi positif bagi komunitas dan lingkungan sekitar saya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Proses Penilaian Kinerja Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Manusia di Organisasi

14 November 2024   11:44 Diperbarui: 14 November 2024   12:00 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Muhammad Irfan / Mahasiswa MPI / S2 PPs. UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Organisasi merupakan sistem sosial yang terdiri dari interaksi kegiatan dan emosi, di mana norma organisasi berpengaruh terhadap pola hubungan antarindividu. Untuk mencapai tujuan organisasi, diperlukan pengelolaan yang baik, khususnya dalam sumber daya manusia, yang melibatkan karyawan sebagai pusat aktivitas. 

Proses penilaian kinerja (performance appraisal) diterapkan untuk mengevaluasi kualitas dan kuantitas pekerjaan karyawan, mengidentifikasi hambatan, serta memahami sikap mereka. Penilaian ini juga berperan dalam memberikan motivasi melalui komunikasi yang jujur dan objektif. 

Dorongan internal dan eksternal sangat penting untuk memaksimalkan kinerja karyawan, mendukung pengembangan pribadi mereka, serta membantu pencapaian tujuan organisasi. Oleh karena itu, penting untuk memahami proses penilaian kinerja sebagai upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam lingkungan organisasi.

1. Menentukan Tujuan Khusus Penilaian Kinerja 

   Penilaian kinerja adalah proses terstruktur yang bertujuan untuk menilai efektivitas karyawan dalam mencapai target organisasi. Dalam psikologi organisasi, penilaian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan pelatihan, memahami perilaku kerja, serta mengatasi faktor-faktor yang menghambat kinerja. 

Selain mengevaluasi kekuatan dan kelemahan karyawan, penilaian juga mempertimbangkan faktor motivasi, kepuasan kerja, dan keseimbangan emosional. Melalui proses ini, organisasi dapat mendeteksi sumber stres dan memberikan intervensi, seperti pelatihan atau dukungan emosional, untuk meningkatkan kinerja dan kesejahteraan karyawan.

2. Melakukan Analisis Jabatan 

   Analisis jabatan merupakan proses identifikasi tugas-tugas dalam suatu posisi kerja tertentu. Dalam psikologi organisasi, proses ini penting untuk memahami kebutuhan psikologis dan keterampilan yang dibutuhkan, termasuk kompetensi teknis, keterampilan interpersonal, serta aspek kognitif dan emosional. 

Analisis ini memungkinkan organisasi untuk menyediakan pelatihan yang lebih terarah dan menyesuaikan peran sesuai bakat karyawan, sehingga dapat mengurangi ketidakpuasan atau stres akibat ketidaksesuaian antara peran dan kemampuan.

3. Evaluasi Tugas yang Dilakukan 

   Pemeriksaan tugas karyawan adalah langkah penting untuk memastikan bahwa mereka memenuhi tanggung jawab dan ekspektasi. Dalam psikologi organisasi, evaluasi ini menilai bukan hanya hasil, tetapi juga proses dan perilaku, seperti manajemen waktu, adaptasi, dan ketahanan terhadap tekanan. 

Umpan balik yang adil dan konstruktif sangat penting agar karyawan memahami area yang perlu dikembangkan tanpa mengurangi motivasi atau kesejahteraan emosional. Langkah ini memperkuat hubungan antara karyawan dan manajemen, serta menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan produktif.

4. Penilaian Kinerja 

   Penilaian kinerja mencakup evaluasi mendalam terhadap kontribusi karyawan, baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Evaluasi ini dilakukan melalui metode yang beragam, seperti penilaian dari atasan, rekan kerja, dan evaluasi diri, untuk mendapatkan pandangan yang menyeluruh. 

Pentingnya penilaian yang bebas dari bias ditekankan, dengan memperhatikan faktor-faktor seperti stres kerja, beban kerja, dan konflik interpersonal. Selain itu, penilaian juga mencakup keterampilan lunak (soft skills) seperti komunikasi, kerja sama tim, dan kecerdasan emosional yang tidak hanya berfokus pada hasil akhir.

5. Mendiskusikan Hasil Penilaian dengan Karyawan 

   Diskusi mengenai hasil penilaian kinerja adalah elemen penting yang menekankan komunikasi yang efektif antara manajer dan karyawan. Suasana diskusi harus mendukung agar karyawan merasa dihargai dan didengar. Umpan balik sebaiknya bersifat konstruktif, berfokus pada pengembangan karyawan, dan tidak sekadar kritik.

 Teknik komunikasi seperti mendengarkan aktif, empati, dan keterbukaan dianjurkan untuk membantu karyawan. Diskusi ini juga merupakan kesempatan untuk merancang rencana pengembangan karier dan menetapkan tujuan baru yang sesuai dengan pertumbuhan pribadi dan profesional karyawan.

Natizah

Organisasi adalah sistem sosial yang memerlukan manajemen sumber daya manusia yang efektif untuk mencapai tujuan. Penilaian kinerja adalah proses penting untuk mengukur kualitas kerja, memahami perilaku karyawan, serta mengidentifikasi kebutuhan pengembangan. 

Langkah-langkah dalam penilaian kinerja meliputi penetapan tujuan, analisis jabatan, evaluasi tugas, dan diskusi hasil dengan karyawan. Proses ini mendukung motivasi, kepuasan kerja, serta kesejahteraan karyawan dengan memberikan umpan balik konstruktif dan memfasilitasi komunikasi. Dengan demikian, organisasi dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan mencapai produktivitas optimal.

Profil Penulis:

Penulis adalah anak pertama dari pasangan Aim Ambari dan Ibu Aidah. Saat ini, penulis bekerja sebagai staf di Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an As-Syifa serta melanjutkan pendidikan magister di Program Studi Manajemen Pendidikan Islam, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung.

*Tulisan ini disarikan dari bahan ajar Matakuliah Psikologi Organisasi/ Part 9/ Dosen Pengampu : Prof. Dr. H. Ahmad Rusdiana, Drs., MM.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun