Energi merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Energi digunakan untuk berbagai keperluan, seperti transportasi, industri, dan rumah tangga.
Saat ini, Indonesia masih mengandalkan bahan bakar fosil, seperti minyak bumi, batu bara, dan gas alam, sebagai sumber energi utama. Bahan bakar fosil memiliki keterbatasan, seperti jumlahnya yang terbatas dan emisi gas rumah kaca yang dapat menyebabkan perubahan iklim.
Oleh karena itu, Indonesia perlu mengembangkan potensi energi terbarukan, seperti energi matahari, angin, air, dan panas bumi. Energi terbarukan memiliki beberapa keunggulan, seperti jumlahnya yang tidak terbatas, emisi gas rumah kaca yang rendah, dan biaya yang relatif murah.
Potensi masing-masing jenis energi terbarukan
- Baca juga: Kebijakan Subsidi Energi di Indonesia
Energi matahari memiliki potensi yang sangat besar di Indonesia, terutama di wilayah yang beriklim tropis. Menurut Badan Energi Terbarukan dan Konservasi Energi (BPPT), potensi energi matahari di Indonesia mencapai 207,8 gigawatt (GW).
Energi angin memiliki potensi yang besar di wilayah pesisir dan pegunungan. Menurut Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), potensi energi angin di Indonesia mencapai 17 GW.
Energi air memiliki potensi yang besar di wilayah yang memiliki banyak sungai dan danau. Menurut ESDM, potensi energi air di Indonesia mencapai 75 GW.
Energi panas bumi memiliki potensi yang besar di wilayah yang memiliki aktivitas vulkanik. Menurut ESDM, potensi energi panas bumi di Indonesia mencapai 24 GW.
Tantangan dalam pengembangan energi terbarukan
Meskipun memiliki potensi yang besar, pengembangan energi terbarukan di Indonesia masih menghadapi beberapa tantangan, antara lain:
- Baca juga: Tips untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis
Biaya investasi yang tinggi. Biaya investasi untuk pengembangan energi terbarukan, seperti pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), pembangkit listrik tenaga angin (PLTA), dan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP), relatif lebih tinggi dibandingkan dengan biaya investasi untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga fosil.
Infrastruktur yang belum memadai. Pengembangan energi terbarukan membutuhkan infrastruktur yang memadai, seperti jaringan transmisi dan distribusi listrik.
Kurangnya kesadaran masyarakat. Masih banyak masyarakat yang belum menyadari pentingnya penggunaan energi terbarukan.
Kebijakan pemerintah dalam pengembangan energi terbarukan
Pemerintah Indonesia telah menetapkan target bauran energi terbarukan sebesar 23% pada tahun 2025 dan 31% pada tahun 2050. Untuk mencapai target tersebut, pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mendukung pengembangan energi terbarukan, antara lain:
Kebijakan insentif fiskal dan non-fiskal. Pemerintah telah memberikan berbagai insentif fiskal dan non-fiskal untuk mendorong investasi di bidang energi terbarukan, seperti pengurangan pajak penghasilan dan pemberian subsidi.
Kebijakan regulasi. Pemerintah telah mengeluarkan berbagai regulasi untuk mendukung pengembangan energi terbarukan, seperti peraturan tentang ketenagalistrikan dan peraturan tentang lingkungan hidup.
Energi terbarukan memiliki potensi yang besar untuk meningkatkan kemandirian energi Indonesia. Namun, masih terdapat beberapa tantangan yang perlu diatasi dalam pengembangan energi terbarukan. Pemerintah perlu mengambil langkah-langkah strategis untuk mengatasi tantangan tersebut, sehingga pengembangan energi terbarukan dapat berjalan dengan lancar dan mencapai target yang telah ditetapkan.
Artikel ini dapat menjadi sumber informasi bagi masyarakat, pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya tentang potensi energi terbarukan untuk meningkatkan kemandirian energi Indonesia.
Masyarakat dapat berpartisipasi dalam pengembangan energi terbarukan dengan menghemat energi dan mendukung penggunaan energi terbarukan.
Pemerintah dapat meningkatkan investasi dan infrastruktur untuk pengembangan energi terbarukan.
Upaya yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk mendukung pengembangan energi terbarukan:
- Menghemat energi
Masyarakat dapat menghemat energi dengan cara-cara berikut:
* Matikan lampu dan peralatan listrik yang tidak digunakan.
* Gunakan peralatan elektronik yang hemat energi.
* Tutup pintu dan jendela saat menyalakan AC atau kipas angin.
- Mendukung penggunaan energi terbarukan
Masyarakat dapat mendukung penggunaan energi terbarukan dengan cara-cara berikut:
* Membeli produk-produk yang menggunakan energi terbarukan.
* Mendukung pengembangan energi terbarukan di daerah setempat.
Dengan dukungan dari semua pihak, pengembangan energi terbarukan di Indonesia dapat berjalan dengan lancar dan mencapai target yang telah ditetapkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H