Mohon tunggu...
Muhammad Irfan
Muhammad Irfan Mohon Tunggu... Freelancer - Jurnalis

Jurnalis

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Pengaruh Pemberhentian Firli Bahuri terhadap KPK

27 November 2023   09:12 Diperbarui: 27 November 2023   09:12 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: https://www.tribunnewswiki.com/

Pada tanggal 26 November 2023, Presiden Joko Widodo menandatangani Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 13/P/2023 tentang Pemberhentian dengan Hormat dari Jabatan Pimpinan Tinggi Madya di Lingkungan Komisi Pemberantasan Korupsi. Keppres tersebut memberhentikan Firli Bahuri sebagai Ketua KPK.

Pemberhentian Firli Bahuri ini menimbulkan berbagai tanggapan, baik dari kalangan masyarakat maupun dari para ahli hukum. Ada yang menilai bahwa pemberhentian tersebut merupakan langkah yang tepat untuk menuntaskan reformasi KPK, ada pula yang menilai bahwa pemberhentian tersebut merupakan langkah yang politis.

Pemberhentian Firli Bahuri memiliki beberapa pengaruh positif terhadap KPK, antara lain:

  • Momentum untuk menuntaskan reformasi KPK

Pemberhentian Firli Bahuri dapat menjadi momentum untuk menuntaskan reformasi KPK. Dengan diberhentikannya Firli Bahuri, maka KPK dapat dipimpin oleh sosok baru yang lebih independen dan berintegritas. Pemimpin baru KPK diharapkan dapat membawa KPK menjadi lembaga yang lebih kuat dan efektif dalam memberantas korupsi.

  • Kemungkinan dipimpin oleh sosok baru yang lebih independen dan berintegritas

Firli Bahuri telah lama menjadi sorotan karena berbagai kasus dugaan pelanggaran etika dan kode etik yang menyeretnya. Pemberhentian Firli Bahuri membuka peluang bagi KPK untuk dipimpin oleh sosok baru yang lebih independen dan berintegritas. Sosok baru tersebut diharapkan dapat membawa KPK menjadi lembaga yang lebih bersih dan bebas dari intervensi politik.

Pemberhentian Firli Bahuri juga dapat menimbulkan pengaruh negatif terhadap KPK, antara lain:

  • Ketidakpastian di lingkungan KPK

Pemberhentian Firli Bahuri terjadi di tengah proses penyidikan dan penuntutan kasus-kasus korupsi yang sedang ditangani oleh KPK. Hal ini dapat menimbulkan ketidakpastian di lingkungan KPK dan dapat menghambat proses penanganan kasus-kasus korupsi tersebut.

  • Potensi perpecahan di internal KPK

Pemberhentian Firli Bahuri dapat menimbulkan perpecahan di internal KPK. Hal ini karena ada beberapa pihak yang mendukung Firli Bahuri dan ada pula yang mendukung pemberhentian Firli Bahuri. Perpecahan di internal KPK dapat menghambat kinerja KPK dalam memberantas korupsi.

Pengaruh pemberhentian Firli Bahuri terhadap KPK masih perlu diamati dalam waktu yang lebih panjang. Namun, secara umum, pemberhentian tersebut dapat menjadi momentum untuk menuntaskan reformasi KPK.

Reaksi masyarakat terhadap pemberhentian Firli Bahuri beragam. Sebagian masyarakat menilai bahwa pemberhentian tersebut merupakan langkah yang tepat untuk menuntaskan reformasi KPK. Sebagian masyarakat lainnya menilai bahwa pemberhentian tersebut merupakan langkah yang politis dan tidak akan berdampak signifikan terhadap pemberantasan korupsi.

Para ahli hukum juga memiliki pandangan yang beragam terhadap pemberhentian Firli Bahuri. Sebagian ahli hukum menilai bahwa pemberhentian tersebut merupakan langkah yang tepat untuk menuntaskan reformasi KPK. Sebagian ahli hukum lainnya menilai bahwa pemberhentian tersebut merupakan langkah yang politis dan tidak akan berdampak signifikan terhadap pemberantasan korupsi.

Pasca pemberhentian Firli Bahuri, KPK perlu melakukan beberapa langkah untuk memperkuat kelembagaannya, antara lain:

  • Melakukan reformasi internal

KPK perlu melakukan reformasi internal untuk memperkuat independensi dan integritasnya. Reformasi internal tersebut dapat dilakukan dengan melakukan perubahan regulasi, perbaikan sistem kerja, dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia.

  • Meningkatkan kepercayaan masyarakat

KPK perlu meningkatkan kepercayaan masyarakat dengan menunjukkan kinerja yang profesional dan akuntabel. KPK juga perlu meningkatkan transparansi dan akuntabilitasnya dalam menjalankan tugas dan fungsinya.

Pemberhentian Firli Bahuri merupakan momentum penting bagi KPK untuk menuntaskan reformasi dan memperkuat kelembagaannya. KPK perlu memanfaatkan momentum tersebut untuk menjadi lembaga yang lebih kuat dan efektif dalam memberantas korupsi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun