Mohon tunggu...
Muhammad Irfan
Muhammad Irfan Mohon Tunggu... Freelancer - Jurnalis

Jurnalis

Selanjutnya

Tutup

Politik

Duet Anies Cak Imin: Peluang dan Tantangan

4 November 2023   10:00 Diperbarui: 4 November 2023   10:03 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Duet ini didukung oleh koalisi yang cukup kuat, yaitu Partai Nasdem, PKB, dan PKS. Partai Nasdem adalah partai politik terbesar ketiga di Indonesia, sedangkan PKB adalah partai politik terbesar keempat di Indonesia. PKS adalah partai politik yang memiliki basis massa yang kuat di kalangan Islam.

Nama besar

Anies dan Cak Imin adalah dua tokoh politik yang memiliki nama besar dan dikenal oleh masyarakat luas. Anies adalah Gubernur DKI Jakarta dua periode, sedangkan Cak Imin adalah Ketua Umum PKB.

Elektabilitas

Elektabilitas Anies dan Cak Imin masih relatif rendah. Berdasarkan hasil survei Litbang Kompas pada September 2023, elektabilitas Anies berada di posisi keempat dengan 11,8%, sedangkan elektabilitas Cak Imin berada di posisi kelima dengan 7,2%.

Perbedaan ideologi

Anies berasal dari Partai Nasdem yang berideologi liberal, sedangkan Cak Imin berasal dari PKB yang berideologi Islam. Perbedaan ideologi ini bisa menjadi tantangan dalam membangun koalisi dan merumuskan program kerja.

Persaingan ketat

Duet Anies-Cak Imin akan menghadapi persaingan yang ketat dari duet Ganjar-Mahfud dan Prabowo-Gibran. Ganjar dan Prabowo adalah dua tokoh politik yang memiliki elektabilitas tinggi.

Duet Anies-Cak Imin memiliki peluang untuk memenangkan Pilpres 2024 jika mampu mengatasi tantangan-tantangan yang ada. Duet ini perlu melakukan kampanye yang lebih agresif dan efektif untuk meningkatkan popularitas dan elektabilitas kedua tokoh. Selain itu, duet ini juga perlu membangun koalisi yang solid dan merumuskan program kerja yang bisa diterima oleh semua pihak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun