Duet ini didukung oleh koalisi yang cukup kuat, yaitu Partai Nasdem, PKB, dan PKS. Partai Nasdem adalah partai politik terbesar ketiga di Indonesia, sedangkan PKB adalah partai politik terbesar keempat di Indonesia. PKS adalah partai politik yang memiliki basis massa yang kuat di kalangan Islam.
Nama besar
Anies dan Cak Imin adalah dua tokoh politik yang memiliki nama besar dan dikenal oleh masyarakat luas. Anies adalah Gubernur DKI Jakarta dua periode, sedangkan Cak Imin adalah Ketua Umum PKB.
Elektabilitas
Elektabilitas Anies dan Cak Imin masih relatif rendah. Berdasarkan hasil survei Litbang Kompas pada September 2023, elektabilitas Anies berada di posisi keempat dengan 11,8%, sedangkan elektabilitas Cak Imin berada di posisi kelima dengan 7,2%.
Perbedaan ideologi
Anies berasal dari Partai Nasdem yang berideologi liberal, sedangkan Cak Imin berasal dari PKB yang berideologi Islam. Perbedaan ideologi ini bisa menjadi tantangan dalam membangun koalisi dan merumuskan program kerja.
Persaingan ketat
Duet Anies-Cak Imin akan menghadapi persaingan yang ketat dari duet Ganjar-Mahfud dan Prabowo-Gibran. Ganjar dan Prabowo adalah dua tokoh politik yang memiliki elektabilitas tinggi.
Duet Anies-Cak Imin memiliki peluang untuk memenangkan Pilpres 2024 jika mampu mengatasi tantangan-tantangan yang ada. Duet ini perlu melakukan kampanye yang lebih agresif dan efektif untuk meningkatkan popularitas dan elektabilitas kedua tokoh. Selain itu, duet ini juga perlu membangun koalisi yang solid dan merumuskan program kerja yang bisa diterima oleh semua pihak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H