وعن ابن عمر رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى: بعثت بين يدي الساعة بالسيف حتى يعبد الله وحده لاشريك له، وجعل رزقي تحت ظل رنجي، وجعل الذل والصغار على من خالف أمري ومن تشبه بقوم فهو منهم
Dinarasikan Ibnu Umar ra., Rasulullah saw. bersabda: Aku di utus antara aku dan hari kiamat dengan pedang, sehingga seseorang beribadah kepada Allah semata yang tiada sekutu baginya, dan dijadikan rezkiku di bawah bayangan tombakku dijadikan kehinaan dan pembayaran jizyah bagi orang yang menyelisihi perkaraku. Barangsiapa yang menyerupai suatu katam, maka ia masuk golongan mereka. (Hr. Ahmad: 5115. Periksa al-Irwa': 1269).
Hadits Ibnu Umar
عن ابن عمر رضي الله عنهما قال: قال رسول الله صلى : من تشبه بقوم فهو منهم
Dinarasikan Ibnu Umar ra., Rasulullah saw bersabda: Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia masuk golongan mereka. (Hr. Abu Dawud: 4031; Ahmad: 5114).
Disebutkan juga dalam Hadist Abdullah bin Amr
عن عبد الله بن عمرو رضي الله عنهما قال : قال رسول اللہ صلی : ليس منا من تشبه بغيرنا، لا تشبهوا باليهود ولا بالنّصارى، فإن تسليم اليهود الإشارة بالأصابع، وإن تسليم النصارى الإشارة بالأكف والرءوس ولا تقصوا التواصي وأخفوا الشوارب، وأعفوا اللحى، ولا تمشوا في المساجد والأسواق وعليكم القمص إلا وتحتها الأزر
Dinarasikan Abdullah bin Amr ra, Rasulullah saw. ber sabda: Bukan termasuk kami orang yang berserupa dengan selain kami. Janganlah kalian berserupa dengan Yahudi dan Nasrani. Sesungguhnya bacaan salam Yahudi dengan isyarat jari-jari, orang Nasrani dengan bersedekap (isyarat kepala), hanya memotong bagian ujung-ujung rambut kepala, cukurlah kumis, peliharalah jenggot, jangan jalan hanya melintasi masjid dan pasar, jangan gunakan gamis kecuali dengan bersarung. (Hr. Tirmidzi: 2680; Nasai (dalam Kubra): 10172; Thabrani (dalam Ausath): 7380; Dailami: 7323).
Dari paparan al-Qur'an dan Hadits di atas tergambar contoh-contoh tasyabbuh dengan kultur nonmuslim walaupun pada pemaham sebagian teks hadits ada yang menawarkan secara temporer. Artinya misalnya salam dengan isyarat tangan, cukurlah kumis, peliharalah jenggot yang justru dewasa ini nonmuslim marak menjalaninya, sampai-sampai dapat disaksikan mereka mengadakan olimpiade jenggot yang berskala internasional, apalagi para Sinterclas berjenggot tebal. Dalam hal ini penulis sudah terangkan panjang lebar di buku saku "jenggot".
Sungguh ironis, umat lain saja juga melarang tasyab buh dengan muslim, maka tidak salah jika Rasulullah saw. juga melarang tasyabbuh dengan nonmuslim, apalagi jika bersentuhan dengan masalah teologis. Umat Islam harus pandai-pandai menjaga ketauhidan dalam berbagai ritual, jangan seperti masyarakat jahiliyah yang selalu menyeku tukan Tuhan.
Dalam berdoa misalnya, Islam memutus mata rantai berme diator dengan ruh-ruh yang diyakini suci dengan dekat dengan Tuhan, seperti yang dilakukan masyarakat jahiliyah awal yang bermediator dengan Hubal, Lata, Manat, Yaghuts, Yauq. Uzair, Isa dan para hamba Allah yang diyakini terdekat dengan Allah lainnya. Sehingga seluruh doa shahih selalu memohon langsung kepada-Nya dengan redaksi Allahumma, Rabbana, Rabbi, atau penyebutkan asma' dan sifat Allah. Ada juga mediator dengan penyebutan amal saleh yang pernah dilakukan, seperti cerita Nabi terhadap tiga orang yang masuk goa kemudian terhimpit batuan besar sehingga tidak dapat keluar.